REPUBLIKA.CO.ID, OTTOWA -- Ketua oposisi pemerintah Kanada Andrew Scheer sebut Perdana Menteri Justin Trudeau sebagai penipu. Hal itu Scheer katakan dalam debat jelang pemilihan umum 21 Oktober yang disiarkan stasiun televisi.
Jajak pendapat menunjukkan partai Konservatif yang mengusung Scheer memiliki kesempatan untuk mengalahkan partai Liberal yang kini berkuasa. Popularitas Liberal jatuh setelah skandal foto Trudeau mencuat bulan lalu.
Foto perdana menteri memakai riasan yang menyerupai orang kulit hitam tiba-tiba muncul. Trudeau sudah berulang kali minta maaf atas foto tersebut.
Debat dengan bahasa Inggris itu berlangsung selama dua jam. Debat tersebut dinilai cukup penting untuk menarik dukungan massa karena bahasa Inggris digunakan oleh 38 juta populasi Kanada.
"Dia bahkan tidak ingin mengatakan sudah berapa kali ia memakai riasan kulit hitam, karena faktanya ia selalu mengenakan topeng, ia mengenakan topeng kelas menang dan lalu menaikkan pajak kelas menengah Kanada," kata Scheer, Selasa (8/10).
Saat diminta berkomentar tentang kebijakan luar negeri, Scheer mengatakan Trudeau hanya berpura-pura membela Kanada. Ia pun menyinggung skandal foto Trudeau.
"Pak Trudeau, Anda itu palsu dan Anda seorang penipu, dan Anda tidak pantas memerintah negara ini," kata Scheer yang berjanji memotong pajak dan membuat biaya hidup rakyat Kanada lebih terjangkau.
Debat itu diikuti Trudeau, Scheer, dan empat pemimpin partai lainnya, termasuk pemimpin partai sayap kanan People’s Party of Canada, Maxime Bernier. Ia mengatakan bila terpilih akan memangkas imigran.
"Pak Bernier, peran Anda di panggung malam ini tampaknya untuk mengungkapkan apa yang Pak Scheer pikirkan secara pribadi," kata Trudeua.
Trudeau sudah berulang kali mengatakan Scheer menyembunyikan agenda kelompok ekstrem kanan. Dalam jajak pendapat yang diadakan Nanos Research untuk CTV dan the Globe and Mail menunjukkan partai Liberal memiliki 34,3 persen dukungan sementara Konservatif 33,4 persen, berbeda jauh saat skandal foto Trudeau mencuat pada 18 September lalu.
Trudeau mendapatkan kembali momentumnya setelah Scheer tersandung dalam debat berbahasa Prancis di stasiun televisi swasta TVA. Dalam debat tersebut Trudeau tampil ofensif dan berulang kali memotong kata-kata lawannya.