REPUBLIKA.CO.ID, SOCHI -- Kepala tim Scuderria Ferrari Mattia Binotto menyatakan tak akan melakukan pengembangan besar-besaran pada mobil hingga musim Formula Satu (F1) 2019 tuntas. Ia menyampaikan, sudah melakukan untuk yang terakhir kali pada GP Singapura, beberapa waktu lalu.
Di GP Singapura, Ferrari sudah melakukan perubahan signifikan pada aerodinamika. Langkah itu pun membuat duo pembalap tim Kuda Jingkrak, Charles Leclerc dan Sebastian Vettel finis di urutan pertama dan kedua.
Aerodinamika yang baru juga dinilai menjadi salah satu faktor pendukung Ferrari membukukan tiga kemenangan dari empat seri balap sejak 12 edisi sebelumnya tanpa satu pun merebut podium.
"Kami sedang fokus membangun mobil tahun depan. Itulah yang menyebabkan kami tak melakukan perubahan lagi musim ini seperti di Singapura," kata Binotto di Sochi, seperti dilansir dari Crash, Selasa (8/10).
"Menurut saya performa terburuk kami ada di (GP) Spanyol dengan downforce maksimal dan cornering yang tidak gesit. Kami berdiskusi secara internal dan mencari kelemahan pada mobil, lalu menentukan solusinya," ujarnya menambahkan.
Binotto mengatakan, solusi yang berasal dari pengembangan itu menuai hasil positif sejak GP Singapura. Selain aerodinamika, Binotto melihat tim juga memperbaiki aspek lain yang menjadi kelemahan mobil SF90.
Ferrari melakukan eksperimen dengan merancang desain sayap depan untuk musim ini dan musim selanjutnya. Binotto yakin, percobaan yang dilakukan timnya akan berdampak positif di musim 2020.
"Pada musim ini kami kehilangan beberapa kesempatan. Ada penyebab mengapa performa kami tak seperti yang diharapkan, selain konsep mobil kami juga belum menemukan kelemahan," kata dia.