Selasa 08 Oct 2019 14:13 WIB

Pemkab Bandung Minta BNPB Bantu Atasi Kebakaran Kawah Putih

Pemkab Bandung mengajukan permohonan bantuan BNPB untuk terjunkan pesawat bom air

Suasana kebakaran di kawasan Wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Senin (7/10). Kebakaran terjadi hari ini masih berlangsung hingga malam hari.
Foto: netizen
Suasana kebakaran di kawasan Wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Senin (7/10). Kebakaran terjadi hari ini masih berlangsung hingga malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung, Jawa Barat telah meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di objek wisata Kawah Putih.

Kasi Pemadaman dan Investigasi Diskar PB Kabupaten Bandung, M Saepuloh mengatakan pemadaman karhutla Kawah Putih dan di beberapa kawasan lainnya sudah tidak bisa lagi hanya ditangani oleh petugas pemadam yang ada di daerah.

"Ini bencana nasional karena skalanya sudah tidak bisa lagi sama dua atau tiga unit mobil pemadam, bahkan 10 mobil pun tidak akan mati, karena medannya tinggi, kemiringannya 60 derajat, personil kita kesulitan," ucap Saepulloh di Bandung, Selasa (8/10).

Maka dari itu, kata dia, Pemkab Bandung mengajukan permohonan bantuan kepada BNPB untuk bisa menerjunkan pesawat atau helikopter bom air.

"Sesuai arahan Bupati kita mengajukan permohonan ke BNPB untuk pinjam pesawat bom air," katanya.

Sejauh ini, penanganan yang dilakukan oleh pihaknya adalah meminimalisir api jika mulai menjalar ke pemukiman warga. Namun menurutnya saat ini titik api masih jauh dari pemukiman warga.

"Yang kita amankan warga, kalau kawah putih itu kan jauh dengan pemukiman warga, masih berjarak sekitar 5 kilometer, masih aman," katanya.

Hingga saat ini pihaknya masih belum bisa melaporkan berapa luas lahan yang terbakar dan melakukan investigasi karena api masih belum padam.

"Belum bisa dilaporkan secara utuh karena peristiwanya masih berjalan, karhutla itu bisa dua tiga hari, bahkan seminggu. Berbeda dengan kebakaran rumah, toko atau yang lainnya karena bisa segera dipadamkan dan pendinginan, baru kita lakukan investigasi," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement