REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat akan menghapus operasional belasan truk sampah dalam waktu dekat. Truk sampah tersebut sudah dalam kondisi rusak berat dan tidak bisa dipergunakan untuk mengangkut sampah dari permukiman warga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu, Bantargebang.
"Ada 15 truk sampah rusak berat dan sudah tidak bisa dipergunakan lagi untuk mengangkut sampah, keberadaannya bakal kita hapus. Truk sampah tersebut sudah tidak bisa beroperasi walaupun sudah beberapa kali diperbaiki tetap rusak kembali," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana di Bekasi, Selasa (8/10).
Yayan mengatakan Kota Bekasi saat ini memiliki 300 armada truk sampah yang dioperasikan di 12 Kecamatan. Namun, sebagian truk sampah tersebut bermasalah karena usia yang sudah relatif tua dengan kondisi mesin mulai sakit-sakitan namun tetap dipaksakan beroperasi.
Kendati demikian, sebagian besar truk sampah masih dalam kondisi baru atau pembelian tahun sebelumnya serta dari hibah truk DKI Jakarta. Ada pula truk sampah yang masih bisa diperbaiki karena hanya mengalami kerusakan kecil.
"Misalnya, mengalami masalah pada mekaniknya atau sedikit kerusakan pada bak yang bolong dan bocor, itu masih bisa kita gunakan karena kita telah perbaiki," katanya.
Truk-truk tersebut ke bengkel perawatan truk sampah yang bekerjasama dengan Dinas LH Kota Bekasi. Namun, untuk truk-truk sampah yang berusia tua kini dirongrong kerusakan parah. Bahkan, beberapa di antaranya dikategorikan rusak parah sehingga tidak bisa beroperasi.
Dalam mengangkut sampah warga, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi memerlukan penambahan serta peremajaan truk pengangkut sampah. Apalagi, volume angkutan sampah di Kota Bekasi terbilang tinggi yakni mencapai 1.700 ton per hari.
"Ditambah lagi persoalan TPA Sumur Batu yang kemungkinan besar tidak akan mampu lagi menampung sampah walaupun diperluas tiga sampai lima hektare setiap tahun," ujarnya.
Yayan mengaku penghapusan truk ini dipastikan akan menyulitkan proses pengangkutan sampah di Kota Bekasi. Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi membutuhkan penambahan truk sampah baru maupun peremajaan truk pengangkut sampah tersebut.
Di sisi lain Kota Bekasi tidak kunjung memperoleh dana pengadaan truk-truk baru dari Pemerintah Kota Bekasi termasuk pada tahun ini. "Peremajaan dan penambahan armada begitu penting. Kami sudah meminta kepada DKI Jakarta hibah truk, tahun 2019 ini kami minta 10 ke DKI, baru dikasih delapan, masih kurang dua lagi," katanya.
Daerah tetangga, yakni Kabupaten Bekasi, juga memiliki permasalahan serupa yakni kekurangan truk sampah. Kondisi tersebut membuat di wilayah itu kerap dijumpai tumpukan sampah mulai di sepanjang Jalan Raya CBL hingga tumpukan sampah di Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya. Dan terakhir tumpukan sampah di Kali Bahagia, Kecamatan Babelan.
"Penyebab utama sampah berserakan karena kami kekurangan armada truk pengangkut sampah," kata Kabid Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Dodi Agus Supriyanto.