REPUBLIKA.CO.ID, Gelombang demonstrasi terjadi di Irak sejak 1 Oktober 2019. Demonstrasi yang memprotes permasalahan negara itu memakan korban jiwa.
Tujuan
Masyarakat memprotes permasalahan Irak seperti meningkatnya pengangguran, akses terhadap layanan dasar, termasuk air dan listrik, yang terbatas serta praktik korupsi di tubuh pemerintahan yang merajalela.
Desakan
Demonstran mendesak Adel Abdul Mahdi mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri. Dia dianggap telah gagal melaksanakan tugasnya untuk membangun kembali Irak pasca-peperangan melawan kelompok ISIS.
Korban
Dalam sepekan, 104 orang meninggal dan 6.000 orang terluka.
Respons Lembaga HAM
Kepala Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia semi-resmi Irak Aqeel al-Musawi telah mengecam tindakan represif dan brutal aparat keamanan terhadap demonstran. Sebab aparat telah menembaki para pengunjuk rasa dengan peluru tajam.
Sumber: Reuters
Pengolah Data: Kamran Dikarma/Nur Aini