REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono merasa tak masalah jika ada partai dari oposisi yang mendapat jatah Menteri dari Presiden Joko Widodo. Hal itu menanggapi wacana Partai Gerindra mendapat kursi Menteri dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.
Agung merasa jatah menteri Partai Golkar tak akan berkurang dengan masuknya oposisi ke dalam kabinet. Ia mengungkapkan partai berlambang pohon beringin itu bakal dapat minimal tiga kursi Menteri.
"Tidak khawatir kursi (Menteri) Golkar berkurang. Kan ada 34 (Menteri), tidak ada target cuma dengar-dengar ada yang katakan dapat 3,4 (menteri)," katanya pada Republika.co.id, di Universitas Nasional, Selasa (8/10).
Walau begitu, ia belum bisa memastikan Golkar bakal mendapat Menteri di pos apa saja. Golkar sudah pernah mendapat jatah Menteri Sosial dan Menteri Perindustrian dalam kabinet kerja jilid I. "Saya belum tahu dapatnya dimana," ujarnya.
Untuk Gerindra, ia mengimbau agar tetap mempertahankan komitmen politik berada di luar pemerintah alias oposisi. Menurutnya, oposisi tetap dibutuhkan guna menjaga prinsip demokrasi.
"Sebetulnya itu hak Presiden, tapi harus dipikirkan karena perlu ada check and balance. Kalau Gerindra sering katakan seperti itu (oposisi) ya jalankan saja. Kalau posisinya di luar pemerintahan toh merupakan bagian dari kenegaraan yang diakui," ucapnya.
Sebelumnya, muncul isu terbaru soal nama-nama yang dikabarkan diajukan Gerindra untuk mengisi pos menteri kabinet Jokowi. Tiga orang itu adalah Waketum Gerindra Fadli Zon, Waketum Gerindra Edhy Prabowo dan Sandiaga Uno yang segera kembali ke partai berlambang kepala burung Garuda itu.