REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penyelidikan Kongres Amerika Serikat (AS) soal pemakzulan Presiden Donald Trump memusatkan perhatian pada Duta Besar AS untuk Uni Eropa (UE) Gordn Sondland, Selasa (8/10). Kongres ingin melihat kemungkinan peranan sang duta besar dalam upaya membuat Ukraina menjalankan penyelidikan terhadap saingan politik Trump, Joe Biden.
Sonland akan melakukan pertemuan secara tertutup dengan anggota tiga komite Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Demokrat. Dia pernah menyumbang dana satu juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar) bagi panitia pelantikan Trump.
Penyelidikan pemakzulan saat ini memusatkan perhatian pada tuduhan yang disampaikan seorang pembocor rahasia bahwa Trump memanfaatkan dana bantuan senilai 400 juta dolar (sekitar Rp 5,6 triliun). Trump ingin memastikan presiden Ukraina berjanji menyelidiki mantan presiden Joe Biden dan putranya, Hunter, yang pernah menjabat sebagai anggota dewan sebuah perusahaan energi Ukraina.
Para anggota Komite Luar Negeri, Intelijen dan Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat diperkirakan akan meminta Sondland menjelaskan mengapa ia terlibat dalam urusan dengan Ukraina, padahal negara itu bukan anggota Uni Eropa. Sebelum dicalonkan Trump sebagai duta besar pada Mei, Sondland adalah seorang pemilik jaringan hotel yang berpusat di Seattle, AS. Pencalonannya itu dikukuhkan oleh Senat AS pada Juni dan ia menyampaikan surat kepercayaan kepada Komisi Eropa pada Juli.