REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengevaluasistatus Gunung Tangkuban Parahu menyusul penurunan aktivitas vulkanik gunung berapi itu. Saat ini, status Tangkuban Parahu masih berada pada Level II (Waspada).
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Hendra Gunawan pada Selasa mengatakan status waspada disematkan pada gunung api yang aktivitas vulkaniknya bisa diamati secara jelas baik secara visual maupun kegempaan. "Aktivitas Tangkuban Parahu mulai menurun, oleh karenanya kita sedang evaluasi," katanya.
Menurut dia, aktivitas vulkanik Tangkuban Parahumulai menurun setelah erupsi menerus dua bulan lalu, tepatnya pada 26 Juli. Ia mengatakan,pada Selasa seismograf Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu merekam getaran tertinggi beramplitudo22 milimeter dengan durasi hingga 18 detik.
Sedangkan saat aktivitas Tangkuban Parahumeningkat, seismograf merekam getaran dengan amplitudo rata-rata 50 milimeter. "Hari ini seismograf merekam empat kali gempa hembusan dengan 2 sampai 22 milimeter amplitudo dengan durasi sampai 18 detik," katanya.
Namun, menurut dia, asap erupsi yang bersifat freatikmasih teramati.Dia mengatakan asap tipis itu terlihat dengan tinggi sekitar 120 dari dasar kawah. Hendra mengatakan, selama status Gunung TangkubanParahu masih Waspada, wisatawan dan pendaki diminta tidak mendekati area dalam radius ,5 km dari kawah yang ada di puncak gunung api itu.
"Masyarakat di sekitar Tangkuban Parahudiharapkan tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan," kata dia.