REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Gerindra diketahui akan mendapatkan dua kursi Ketua dan sembilan Wakil ketua pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD). Dari 11 kursi tersebut, mereka mengincar posisi pimpinan komisi yang berada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya mengincar empat komisi yang fokus pada isu kedaulatan pangan, ketahanan energi, air, pertahanan, serta pemerintahan yang kuat. Di mana keempatnya berada di Komisi I, Komisi III, Komisi IV, atau Komisi VII.
"Ya bisa, kita juga ingin di (Komisi) IV, ingin kalau bisa di VII ya, ingin juga kalau bisa di I, ingin juga di III kalau bisa. Ya nanti dilihat," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10).
Partai Gerindra menginginkan posisi tersebut karena sesuai dengan visi dan misi partai yang dibesut Prabowo Subianto itu. Khususnya, dalam mensejahterakan masyarakat Indonesia.
"Lima itu konsentrasi intisari dari visi misi program Prabowo, kalau bangsa ini mau maju fokus di situ," ujar Riza.
Riza menjelaskan, Gerindra masih melakukan musyawarah untuk menentukan jatah pimpinan AKD. Khususnya lobi bersama lima fraksi lain yang memiliki jumlah suara terbanyak.
"Umpanya PDIP nanti mau di mana, Gerindra di mana, Golkar di mana, PAN, PKB, PPP semuanya diatur dengan cara musyawarah," ujar Riza.
Sebelumnya, Fraksi Partai Gerindra disebut telah mengamankan dua kursi ketua dan sembilan wakil ketua alat kelengkapan dewan (AKD). Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, yang mengatakan bahwa jumlah tersebut sudah sesuai dengan mekanisme penghitungan yang benar.
"Kita sudah tahu bahwa sepertinya Gerindra itu kan akan mendapatkan dua pimpinan, sembilan wakil pimpinan," ujar Dasco.
Meski sudah ada mekanisme penghitungan untuk AKD, lobi politik masih terjadi antara fraksi. Termasuk Partai Gerindra yang juga membuka pintu negosiasi dengan fraksi lainnya.
"Itu risiko, musti dihadapi. Kecuali nanti antar pimpinan partai, fraksi itu kemudian ada musyawarah, dia mau tukar-tukeran ya itu monggo," ujar Dasco.