Rabu 09 Oct 2019 08:36 WIB

Kalah Saing dan Tutup Pabrik di Cina, Laba Samsung Anjlok

Laba Samsung pada Juli hingga September 2019 diperkirakan anjlok hingga 56%

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Habis Tutup Pabrik Karena Kalah dari Produsen China, Cuan Samsung Anjlok Hingga . . . .. (FOTO: Reuters/Kim Hong-Ji)
Habis Tutup Pabrik Karena Kalah dari Produsen China, Cuan Samsung Anjlok Hingga . . . .. (FOTO: Reuters/Kim Hong-Ji)

Warta Ekonomi.co.id -- Laba Samsung pada operasional Juli hingga September 2019 diperkirakan anjlok hingga 56%, menjadi 7,7 triliun won (sekitar Rp91 triliun).

Meski begitu, prediksi itu sedikit lebih baik dari perkiraan 7,1 triliun won yang diungkapkan oleh Refinitiv SmartEstimate berkat penjualan seri Galaxy 10, baik di Korea Selatan (Korsel) maupun Eropa sejak 23 Agustus lalu.

“Samsung diuntungkan oleh sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei, yang secara efektif melarang perusahaan AS memasok komponen ke perusahaan Cina itu,” kata Analis di Cape Investment & Securities, Park Sungsoon kepada Reuters, dilansir Selasa (8/10/2019).

Baca Juga: Melihat Detail Galaxy Tab S6, Tablet Flagship dari Samsung

Samsung telah menjual lebih dari 1 juta perangkat 5G di Korsel, membuatnya menjadi perangkat dengan penjualan tercepat di pasar itu. Dari segi pesaing, Huawei 30 Mate baru akan dijual di Eropa bulan ini walau tanpa sistem operasi Android.

Park menambahkan, “Samsung mungkin bisa menikmati popularitas di pasar ponsel pintar Eropa selama larangan Huawei masih berlaku—bahkan merebut kembali pelanggan Eropa yang pernah beralih ke perusahana China tersebut.”

Meski telah diuntungkan oleh musibah yang menimpa Huawei, sebetulnya Samsung juga berpotensi terkena masalah yang sama mengingat Huawei merupakan pembeli utama chip memori Samsung.

Ekonomi global yang melemah dan menurunnya permintaan pelanggan terhadap  telah mengakhiri kejayaan Samsung di pasar chip memori yang tadinya berkontribusi sekitar dua pertiga dari seluruh pemasukannya.

Dalam pembaruan perdagangan terbatas hari ini, Samsung mengatakan , pendapatannya berpotensi turun 5,3% menjadi 62 triliun won pada kuartal ketiga dari 65,5 triliun won setahun lalu.

Analis Park mencatat, bisnis seluler Samsung jauh lebih kecil dari bisnis chip memorinya, menyumbang sekitar 20% dari laba.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement