REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Televisi pemerintah melaporkan Arab Saudi menyambut banyak wisatawan dalam 10 hari setelah negara tersebut mengeluarkan visa pariwisata untuk pertama kalinya. Televisi itu melaporkan pada Selasa (8/10).
“Dalam 10 hari, sekitar 24 ribu orang asing memasuki Arab Saudi dengan visa turis,” lapor televisi tersebut, mengutip kementerian luar negeri Arab Saudi, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Rabu (9/10).
Sebelumnya, Arab Saudi hanya mengeluarkan bisa untuk peziarah Muslim, pekerja asing, dan baru-baru ini untuk penonton di acara olah raga atau budaya. Arab Saudi kemudian mengumumkan mulai menawarkan visa turis pada 27 September yang merupakan sebagian dari upaya mendiversifikasi ekonomi dari hasil minyak.
Untuk mendorong kedatangan turis, pihak berwenang bahkan mengumumkan mereka akan mengizinkan pasangan asing yang belum menikah bisa menyewa kamar hotel bersama. Pariwisata adalah salah satu pusat dari program reformasi 2030 milik Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mempersiapkan Arab Saudi era pasca-minyak.
Warga negara dari 49 negara sekarang memenuhi syarat untuk mendapatkan visa atau e-visa pada saat kedatangan. Negara-negara itu termasuk Amerika Serikat, Australia, beberapa negara Eropa, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, China, dan Kazakhstan.