SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM --- Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menolak tegas wacana pembentukan provinsi Solo Raya di wilayah eks Karesidenan Surakarta. Selain tak ada urgensinya, wacana itu dinilai hanya pemborosan dan buang-buang anggaran negara saja.
“Saya tidak setuju. Tidak efisien dan belum ada urgensinya,” paparnya kepada wartawan di Sragen, Selasa (8/10/2019).
Bupati Yuni memandang selama ini sebenarnya tidak ada masalah dengan wilayah Eks Karesidenan Surakarta di bawah Provinsi Jateng.
Menurutnya, soal masalah komunikasi dan koordinasi juga bukan jadi kendala di era teknologi digital di mana jarak sudah tak jadi masalah.
“Apa susahnya, mau apa. Apakah berarti kalau daerah-daerah di Soloraya mendominasi prestasi trus mau bikin provinsi sendiri,” urainya.
Sebaliknya, Yuni justru memandang membuat provinsi baru berarti membuat bujet atau anggaran baru. Tidak hanya di pemerintahan saja, tapi itu juga membutuhkan fasilitas lintas vertikal yang harus disediakan komplet.
“Dan itu pemborosan anggaran negara,” tukas Yuni.
Lebih lanjut, ia menggambarkan pemekaran bukan solusi untuk kemajuan. Sebab dari hasil kajian, banyak daerah-daerah pemekaran yang justru tidak juga bisa mandiri.
“Misalnya daerah pemekaran dengan jumlah penduduk hanya 1.200, 2000, nyatanya malah nggak bisa berkembang. Dan tidak bisa mandiri juga. Itu evaluasinya. Jadi untuk apa buat provinsi baru. Hanya buang-buang saja,” tegasnya.
Pernyataan itu dilontarkan menyusul wacana pembentukan provinsi baru di wilayah eks Karesidenan Surakarta atau biasa dikenal dengan istilah ngetren Solo Raya. Wacana itu dilontarkan Bupati Karanganyar, Juliyatmono kemarin kepada wartawan di Karanganyar.
The post appeared first on Joglosemar News.