REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang manusia sempurna (insan kamil) adalah manusia yang teguh imannya dan banyak amal salihnya. Di samping itu, yang mahapenting dalam diri manusia adalah masalah hati.
Dalam buku 'Kesepaduan Iman dan Amal Saleh', Buya Hamka mengatakan, jika hati sehat maka sehatlah seluruh diri dan akan akan selamat dalam perjalanan hidupnuya. Namun, jika hati tertimpa penyakit, sakitlah seluruh badan.
Dalam buku itu, Buya Hamka mengungkapkan lima penyakit yang dapat merusak hati. Kelima penyakit itu dipaparkan Buya Hamka berdasarkan kitab syarahnya Ibnul Qayyim yang berjudul "Madarij as-Salikin".
Perusak hati pertama adalah salah memilih teman pergaulan. Menurut Buya Hamka, jika salah memilih teman maka orang tersebut akan tersesat ke dalam jurang kehancuran.
Karena itu, Buya Hamka mengajak untuk mencari persahabatan yang kekal untuk dunia dan akhirat, yaitu persahabatan yang terikat karena cinta kepada Allah.
Perusak hati kedua yaitu hidup tenggelam dalam angan-angan. Menurut Buya Hamka, panjang angan-angan berbeda dengan panjang cita-cita. Cita-cita disertai ikhtiar, sedangkan angan-angan hanyalah khayalan tak menentu
Perusak hati yang ketiga adalah menggantungkan hati kepada nikmat yang diberikan, sehingga lupa kepada yang memberikan nikmat, yaitu Allah. Dalam hal ini, Buya Hamka mengungkapkan pepatah orang tua: "Hari panas tibur mendenting, kacang pun lupa akan kulitnya."
Perusak hati yang keempat, yaitu banyak makan. Menurut Buya Hamka, jika banyak memakan makanan akan dapat membangkitkan nafsu kelamin, sehingga pikirannya hanya terpusat ke situ saja
Perusak hati yang terakhir adalah banyak tidur. Buya Hamka menjelaskan, orang yang banyak tidur akan menyebabkan hatinya menjadi lembek, hati pun turut mengantuk, kegiatan hilang, dan semangat mengerjakan ibadah pun menjadi lemah.
Kelima perusak hati tersebut dijelaskan satu per satu oleh Buya Hamka dalam buku ini. Karena, dia menganggap bahwa hati sangat penting untuk dipelihara dengan baik.