REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Takmir Masjid UGM, Mashuri Maschab, membenarkan delapan poin keterangannya soal pembatalan UAS di Masjid Kampus UGM. Poin-poin itu dikeluarkan usai melakukan pertemuan dengan Rektorat UGM.
Pertama, ia memenuhi undangan Warek Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Djagal Wiseso, dan Warek SDM dan Aset, Bambang Agus Kironoto. Pertemuan dilakukan Rabu (9/10) pagi di kantor Djagal.
"Saya ke sana setengah 9, saya baru ke luar itu setengah 11," kata Mashuri saat ditemui Republika di kediamannya di Sleman, Rabu (9/10) sore.
Kedua, ia membenarkan selama pertemuan Takmir Masjid UGM dipaksa untuk membatalkan kuliah umum dengan UAS tersebut. Mashuri mengungkapkan, Rektorat beralasan ada tekanan dari luar.