Kamis 10 Oct 2019 00:15 WIB

Sumbar Hentikan Pemulangan Perantau dari Wamena

Situasi di Wamena dinyatakan sudah aman, Sumbar hentikan pemulangan perantau.

Red: Reiny Dwinanda
Prajurit TNI berjaga di antara warga yang gagal berangkat untuk mengungsi dengan menumpang pesawat Hercules TNI AU di Bandar Udara Wamena, Papua, Rabu (9/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Prajurit TNI berjaga di antara warga yang gagal berangkat untuk mengungsi dengan menumpang pesawat Hercules TNI AU di Bandar Udara Wamena, Papua, Rabu (9/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menghentikan pemulangan perantau dari Wamena, Jayawijaya, Papua. Kebijakan itu diambil karena kondisi di Bumi Cendrawasih dinilai sudah mulai kondusif.

"Pemerintah dan aparat keamanan sudah menjamin keamanan masyarakat di sana. Karena itu, untuk sementara kita hentikan pemulangan perantau," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Selasa.

Baca Juga

Menurut Nasrul, Selasa adalah hari terakhir untuk pemulangan perantau tersebut. Dijadwalkan ada dua gelombang yang pulang masing-masing 79 orang sekitar pukul 18.00 WIB menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan pukul 21.30 WIB sebanyak 27 orang dengan Lion Air.

Nasrul menyebut, jumlah perantau yang dipulangkan ke Sumbar hingga saat ini berjumlah 596 orang. Jika ditambah dengan gelombang terakhir yang akan pulang jadi total 702 orang.

Dari jumlah itu, 232 perantau dibantu kepulangannya oleh ACT dan sisanya oleh Pemprov Sumbar menggunakan anggaran bantuan yang terkumpul dari masyarakat melalui rekening Sumbar Peduli Sesama. Selain pulang ke Sumbar, sebagian perantau tersebut ada yang pulang ke daerah lain seperti Jakarta maupun Makasar. Kepulangan itu, sebagian juga tidak dikoordinasikan dengan Ikatan keluarga Minang (IKM) di Papua sehingga tidak terpantau.

Sementara itu, yang menyatakan tetap tinggal di Papua sebanyak 213 orang. Mereka bertekad untuk kembali memulai hidup dan usaha di provinsi itu.

Nasrul mengatakan, saat ini Pemprov Sumbar sedang membahas langkah lanjutan dari kepulangan perantau tersebut. Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan karena anggaran masih tersisa. Salah satunya, membantu modal bagi perantau yang masih menetap di Wamena.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement