REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto mengingatkan seluruh atlet Pelatnas PBSI agar selalu mengikuti aturan yang diterapkan di pelatnas itu. Peringatan disampaikan langsung oleh Budi berkaitan dengan masalah indisipliner yang dilakukan salah satu atlet Pelatnas PBSI di sektor ganda campuran, Praveen Jordan.
“Masalah ini memang menjadi pekerjaan rumah untuk kami semua karena seharusnya semua atlet Pelatnas PBSI mengikuti aturan-aturan yang berlaku diberlakukan di Pelatnas,” kata Budi di Jakarta, Rabu.
Menurut Budi, masalah indisipliner yang dilakukan oleh Praveen itu sebetulnya bukan permasalahan yang luar biasa. Meskipun demikian, pihaknya tetap harus melakukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali ke depannya.
“Sebetulnya, di semua pelatnas juga pasti pernah terjadi pelanggaran seperti itu. Kejadian itu bisa dikatakan biasa, tapi memang tetap harus diantisipasi, misalnya dengan memperketat penjagaan di pelatnas dan lain-lain,” ujar Budi.
Sementara itu, berkaitan dengan sanksi atau hukuman yang akan dijatuhkan kepada Praveen, Budi mengungkapkan sanksi pertama akan ditentukan oleh pelatih, yaitu Richard Mainaky. Kemudian akan diteruskan kepada Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI Susy Susanti.
“Untuk sanksi, yang pertama itu pasti dari pelatih. Kemudian, diteruskan ke Kabid Binpres. Setelah itu, baru diteruskan ke sekjen, ke saya. Masalah ini akan kami evaluasi dulu. Yang pasti, semua atlet pelatnas harus disiplin dan tidak boleh seenaknya sendiri, harus ikut aturan di pelatnas,” kata Budi.
Praveen Jordan tepergok meninggalkan asrama Pelatnas PBSI tanpa sepengetahuan pelatih hingga pukul 01.00 dini dan tidak mengikuti sesi latihan pagi pada Senin (7/10) lalu.