REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memfasilitasi kepulangan 54 orang warga Jawa Barat yang bermukim di Wamena Papua, Rabu, (9 /10). Menurut Humas Baznas Jabar, Tri Yanto, sebelumnya Tim Baznas melakukan assement terhadap warga Jabar yang ada di Papua. Bentuk assement yang di lakukan adalah dari sisi traumatik psikologis, sosial dan ekonomi.
"Hasilnya, ada 69 orang warga yang bersedia kembali ke Kampung halamannya, dan sisanya 154 orang menetap di Wamena Papua," ujar Tri kepada wartawan.
Menurut Tri, terhadap mereka yang masih bertahan di Wamena, Baznas Indonesia akan memberikan bantuan. Yakni, berupa Layanan dapur umum, bantuan logistik, layanan dukungan psikologi sosial serta proses bantuan pembangunan hunian sementara.
Selain itu, kata dia, Baznas Jayapura juga memberikan bantuan berupa layanan kesehatan dan dapur umum. Ke 69 Orang warga Jabar tersebut di lepas oleh Gubernur Jawa Barat menuju daerah asal, Rabu malam, (9/10) di Gedung Pakuan.
"Situasi terkini pascakonflik horizontal kondusif dan proses KBM sudah berjalan baik pihak keamanan TNI dan Polri senantiasa menjaga stabilitas keamanan di Wamena Papua," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) berkomitmen untuk memenuhi permintaan pemulangan warga Jabar yang terdampak kerusuhan Wamena di Kabupaten Jayawijaya Papua terus berlanjut hingga warga kembali ke kabupaten/kota masing-masing.
Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, sebelum memulangkan warga, Pemprov Jabar melalui tim Jabar Quick Respons mengevaluasi warga mana yang urgensi dan perlu pulang serta mana yang tidak perlu pulang. "Kami juga mengevaluasi, mana yang perlu di fasilitas dan tidak perlu di fasilitas supaya yang kita tolong yang urgensi," ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil, kepada wartawan di Gedung Sate, Rabu (9/10).
Emil mengatakan, situasi sudah relatif normal tapi ada rumah-rumah di Wamena milik warga Jabar yang tidak bisa di tinggali. "Tempat kerja juga tidak ada, sehingga mereka perlu waktu untuk menyesuaikan diri," katanya.
Perlu diketahui, berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jabar per Selasa (8/10), sebanyak 69 warga Jabar (mendapat tambahan satu orang dari rilis sebelumnya berjumlah 68 orang) akan dipulangkan dari Posko Pengungsian BTN Kota Sentani Kabupaten Jayapura pada Rabu (9/10).
Menurut Kepala Dinsos Provinsi Jabar Dodo Suhendar, rinciannya warga Kabupaten Garut sebanyak 18 orang, Kabupaten Majalengka sebanyak 2 orang, Kabupaten Sukabumi sebanyak 6 orang, Kota Bandung sebanyak 4 orang, Kabupaten Bandung sebanyak 5 orang, Kabupaten Kuningan sebanyak 2 orang, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 6 orang, Kabupaten Sumedang sebanyak 8 orang, Kab Subang sebanyak 8 orang, Kabupaten Purwakarta sebanyak 3 orang, Kota Bogor sebanyak 4 orang dan Kab Indramayu sebanyak 3 orang.
Dodo mengatakan, 69 warga tersebut akan ditemani pendamping dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar (4 orang), Jabar Quick Response (2), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar (2), Forum Paguyuban Sunda Ngumbara (2), dan Daarut Tauhid Peduli (1).
Menurut laporan Dinsos dan JQR di Papua sebagai tim pendahulu Pemdaprov Jabar, pemulangan warga Jabar yang semula dilakukan pada Selasa (8/10) ditunda satu hari menjadi Rabu (9/10) karena kendala teknis di bandara. Sehingga semua penerbangan ke Jakarta, termasuk bagi rombongan Jabar, menjadi terganggu.
Dalam laporan teraktual kepada Pemprov Jabar, kata dia, 69 warga Jabar beserta pendamping tersebut akan terbang dari Bandara Sentani pukul 07:20 WIT dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 10:30 WIB dengan penerbangan GA0657.
Kedatangan rombongan khususnya warga Jabar yang memilih pulang dari Papua itu disambut langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jabar dan pejabat dinas/lembaga terkait. Dari bandara, 69 warga itu langsung menuju Bandung Ibu Kota Jabar menggunakan bus yang disediakan Pemdaprov Jabar. Setelah itu, akan dilakukan seremoni penyerahan warga oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada Dinsos kabupaten/kota di Gedung Pakuan pada Rabu (9/10) pukul 19:30 WIB.
Hingga akhirnya, 69 warga Jabar tersebut diantarkan menuju kabupaten/kota masing-masing dan bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.