REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak lebih dari satu miliar rupiah dana bantuan untuk memulangkan perantau Minang dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua masih belum masuk ke rekening Sumbar Peduli Sesama yang dibuka Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. Dana sebesar itu masih berupa komitmen donatur.
"Informasi terakhir, sebagian donatur yang berkomitmen memberikan bantuan saat badoncek di Jakarta (1/10) memang belum mengirimkan uangnya ke rekening Sumbar Peduli Sesama," kata Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit di Padang, Selasa.
Nasrul telah meminta panitia badoncek, yang telah mencatat komitmen sumbangan untuk mengkonfirmasi ulang kepada donatur. Dengan begitu, laporan sumbangan yang masuk ke rekening Sumbar Peduli Sesama bisa transparan.
"Kami berkomitmen untuk menjaga transparansi sumbangan yang masuk. Karena itu, semua benar-benar harus jelas," katanya.
Apalagi, menurut Nasrul, jumlah sumbangan yang terkumpul saat badoncek itu sudah dipublikasikan sebanyak Rp 3,1 miliar. Namun, yang masuk ke rekening tidak sampai sebanyak itu.
Nasrul berharap semua yang berkomitmen bisa secepatnya untuk mentransfer bantuan itu atau mengkonfirmasi kalau ada perubahan agar segera bisa dilaporkan kepada masyarakat. Sementara itu, Kepala Biro Bina Mental Sekretariat Provinsi Sumbar, Syaifullah merinci total bantuan yang masuk ke rekening Sumbar Peduli Sesama hingga Senin (8/10) berjumlah Rp 3,65 miliar.
Dari jumlah itu telah dikeluarkan sebanyak Rp 1,1 miliar untuk pembayaran tiket perantau yang pulang ke Padang dan Rp 500 juta untuk santunan kepada perantau. Anggaran yang tersisa di rekening Sumbar Peduli Sesama sebanyak Rp 1,96 miliar.
Sementara itu, Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Tualang Kabupaten Siak, Provinsi Riau ikut memberikan bantuan sebesar Rp 45 juta. Bantuan itu diserahkan langsung kepada Wakil Gubernur Nasrul Abit.