Kamis 10 Oct 2019 06:01 WIB

Kementan akan Manfaatkan Rawa untuk Lahan Pertanian

Kementan menargetkan 500 ribu hektare lahan pertanian dari rawa.

Red: Nur Aini
Lahan rawa yang dimanfaatkan untuk pertanian
Foto: Humas Kementan
Lahan rawa yang dimanfaatkan untuk pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan pemanfaatan rawa sebagai lahan pertanian, sehingga dapat membantu ketahanan pangan demi mencapai swasembada beras di Indonesia.

"Optimalisasi rawa adalah masa depan. Kan ada 10 juta hektare, target 500 ribu hektare dulu. Kalau ini kita bangun, 10 juta hektare bersama kepolisian, TNI, kita bisa beri makan penduduk Indonesia 10-20 tahun sampai 1 miliar orang. Jadi, Indonesia tidak perlu takut kekurangan pangan, kami sudah rancang," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke gudang beras Bulog Subdivre Kediri di Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (9/10).

Baca Juga

Ia mengatakan saat ini untuk lahan pangan terdapat 7 juta hektare. Jika lahan rawa yang potensinya 10 juta hektare ditanami tentunya hasil pertanian besar.

Lahan 7 juta hektare hanya tanam sekali, untuk yang 10 juta hektare bisa tanam tiga kali, mengingat air selalu tersedia. Pihaknya juga sudah mencoba melakukan uji lapangan terkait tanaman yang bisa bertahan dan bagus ditanam di areal rawa. Hal itu dinilai penting, mengingat tidak semua tanaman cocok. Misalnya, bibit dari Jawa yang mayoritas sistem airnya irigasi, sulit jika dipaksakan ditanam di daerah rawa.

Untuk itu, saat ini sudah ada beberapa varietas tanaman yang cocok ditanam di daerah rawa, misalnya varietas Inpara (inbrida padi rawa) yang ternyata hasilnya bagus.

"Kami cari bibit varietas cocok. Inpara kita dapat. Apa yang dilakukan, manajemen air, sirkulasi air, dapat dua teknologi. Apalagi umurnya padi di sana enam bulan, kami jadikan tiga bulan. Produksinya 6-8 ton, berarti tiga kali lipat, yang satu kali jadi tiga, petani sejahtera," kata dia.

Dia juga menegaskan, soal yang paling penting adalah kemauan untuk merealisasikan di lapangan, sehingga mimpi tersebut bisa terealisasi. Terkait beberapa daerah yang masih harus dioptimalkan untuk lahan rawa misalnya di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jambi, hingga Sulawesi Tengah. Dia berharap penggarapan itu bisa konsisten, sehingga 10 tahun mendatang lahan bisa digarap dengan selesai dan target 10 juta hektare bisa selesai.

"Ya kalau bisa 10 tahun selesai, kalau itu digarap konsisten," ujarnya.

Ia juga menambahkan, saat ini ekspor pertanian cukup baik, naik 9 juta ton. Saat 2014 ekspor pertanian 33 juta ton, namun saat ini 42,5 juta ton, naik 9 juta ton dengan nilai Rp 400 triliun.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement