Rabu 09 Oct 2019 22:00 WIB

Kemenag: Zakat Umat Bantu Negara Nafkahi Fakir Miskin

Zakat bentuk kedermawanan yang diformulasikan agama Islam

Rep: Febryan A/ Red: Agung Sasongko
zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI, Muhammad Fuad Nasar, mengakui, peran negara dalam membantu masyarakat kelas bawah masih minim. Sebab, kemampuan ekonomi Indonesia masih terbatas. Beruntungnya, kedermawanan penduduknya lewat zakat telah cukup banyak membantu.

"Ketika kedermawanan negara masih terbatas, akibatnya subsidi untuk rakyat juga terbatas. Tapi sekarang kita dibantu oleh kedermawanan penduduknya," ungkap Fuad ketika memberikan sambutan dalam acara 'Launching dan Bedah Buku Amil Zakat Eazy Going' di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (9/10).

Kedermawanan rakyat Indonesia itu, ujar Fuad, terwujud diantaranya lewat zakat dan sedekah. Hal itu tak terlepas dari nilai-nilai dalam Islam yang mengajarkan demikian.

Zakat, kata dia, adalah bentuk kedermawanan yang diformulasikan agama Islam. Di mana seorang Muslim memiliki tanggung jawab moral untuk membantu saudaranya yang tak mampu.

Sedangkan bersedekah, sambung dia, juga sudah benar-benar tertanam dalam mental orang Indonesia. Bahkan, masyarakat Indonesia tetap memberikan sedekah kepada para pengemis walaupun dilarang oleh sejumlah peraturan. "Itulah kedermawanan kita," ucap Fuad.

Oleh karena itu, Fuad tak terkejut ketika Indonesia mendapat predikat negara paling dermawan di dunia berdasarkan survei lembaga amal Inggris, Charities Aid Foundation (CAF) pada tahun 2018 lalu. "Tapi menurut saya bukan negaranya paling dermawan tapi penduduknya," ucap Fuad.

Kedermawanan penduduk Indonesia ini, ujar Fuad, saat ini sudah disambut dengan hadirnya organisasi pengelola zakat, yang telah memiliki cabang di hampir semua provinsi. Namun, yang harus jadi perhatian oleh para pegiat zakat adalah cara meyakinkan muzaki atau pembayar zakat untuk menyalurkan kewajiban zakatnya lewat lembaga-lembaga filantropi Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement