Kamis 10 Oct 2019 08:18 WIB

PMI Sukabumi Bentuk Relawan Bencana Berbasis Masyarakat

Lokasi yang pertama dibentuk adalah di Kelurahan Baros, Kecamatan Baros.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah pengendara sepeda motor terjatuh dan mengalami perawatan medis oleh PMI Kabupaten Sukabumi di jalur Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Jalan Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Ahad (17/6).
Foto: PMI Kabupaten Sukabumi
Sejumlah pengendara sepeda motor terjatuh dan mengalami perawatan medis oleh PMI Kabupaten Sukabumi di jalur Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Jalan Loji Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Ahad (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi membentuk relawan siaga bencana berbasis masyarakat. Upaya ini untuk melibatkan peran serta aktif masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana di tengah masyarakat.

Lokasi yang pertama dibentuk adalah di Kelurahan Baros, Kecamatan Baros. Di mana pada Rabu (9/10) dilakukan seleksi anggota relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat).

"Pembentukan relawan Sibat ini juga untuk menjalankan pogram percontohan kesiapsiagaan bencana gempa bumi,’’ ujar Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo dalam acara sosialisasi pembentukan relawan Sibat di Aula Kecamatan Baros, Rabu (9/10). Program kesiapsiagaan bencana gempa bumi ini merupakan pilot project dari PMI pusat bekerjasama dengan Palang Merah Amerika dan USAID.

Program yang dinamai Indonesia Earthquake Readiness ini ungkap Suranto, akan memulai program selama satu tahun di Kota Sukabumi. Sasaran kegiatan pada tahun ini berada di satu kelurahan yaitu Kelurahan Baros.

Salah satu rangkaian dari program tersebut lanjut Suranto, dengan dibentuknya relawan di masyarakat yakni Sibat. Keberadaan relawan ini yang akan berperan aktif di masyarakat sabagai motor dalam dalam upaya pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan bencana di masyarakat.

Menurut Suranto, program ini adalah sebuah amanat dan kepercayaan dari PMI Pusat dan lembaga donor untuk dijalankan sebaik baiknya di PMI Sukabumi. Sehingga harapannya program ini mendapatkan dukungan untuk kesuksesan dan keberlanjutan kedepannya.

"Melalui program ini masyarakat di Sukabumi khususnya sadar betul akan pengetahuan dan pemahaman akan kesiapsiagaan bencana gempa bumi,’’ terang Suranto. Sebabnya pada dasarnya program itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana gempa bumi di komunitas perkotaan.

Upayanya dengan meningkatkan pengetahuan dan keterlibatan individu serta pemberdayaan masyarakat. Minimal di lingkungan keluarganya masing masing mengetahui dan waspada bahwa berada di wilayah rawan dampak gempa bumi,.

Terlebih kata Suranto, berdasarkan data yang dihimpun bencana gempa seringkali melanda Sukabumi. Meskipun intensitas kekuatannya tidak terlalu besar dan tidak berdampak pada kerusakan.

Selain itu sambung Suranto, tujuan penting lainnya adalah menjalin kemitraan dengan berbagai unsur. Hal ini dilakukan dalam rangka endorong pemangku kebijakan yaitu pemerintah kota dan mitra lainnya untuk mensinergikan program dan kebijakan yang terkait dengan kesiapsiaagaan gempa bumi di wilayah Sukabumi.

Rencananya ungkap Suranto, kegiatan tersebut berlangsung dua hari dari tanggal 8-9 Oktober 2019. Para relawan yang direkrut sebanyak  20 anggota berasal dari keterwakilan berbagai elemen masyarakat.

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menyambut positif dipilihnya Sukabumi sebagai daerah yang melaksanakan pilot project kesiapsiagaan menghadapi gempa.‘’ PMI disiapkan untuk bersama masyarakat melakukan upaya pengurangan resiko bencana,’’ kata dia.

PMI lanjut Fahmi, melibatkan partispasi masyarakat demi ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana termasuk gempa. Oleh karena itu mari bekerja bersama-sama dengan pemda memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat akan kesiapsiagaan menghadapi bencana di wilayah Sukabumi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement