REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, mengungkapkan, hampir 100 persen atau semua kekuatan TNI AD akan bersiaga melakukan pengamanan saat proses pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih berlangsung. Menurutnya, TNI AD akan membantu menciptakan kondisi yang aman di seluruh Indonesia.
"Biasanya bukan satuan tempur yang dilibatkan. Tapi satuan teritorial. Ini semata-mata untuk kita siap di mana pun itu. Makanya kami inventarisasi. Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan TNI AD," jelas Andika di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, (9/10).
Ia menerangkan, memang tidak semua kekuatan TNI AD tersebut menjadi pasukan yang akan berada di sekitar lokasi pelantikan. Tapi, prajurit-prajurit yang berada di lokasi lain, baik di daerah dan kota lain, ikut fokus pada proses pengamanan di wilayahnya masing-masing.
"Apakah itu identifikasi, kemudian juga bagaimana berusaha membantu menciptakan kondisi bagus. Semua elemen dikerahkan oleh panglima Kodam," jelas dia.