REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead mengklaim upaya pembuatan sekat kanal terutama di kawasan lahan gambut di Riau sangat efektif dalam meminimalisir risiko terjadinya kebakaran. Pemerintah melalui BRG pun terus berupaya memperbanyak pembuatan sekat kanal yang menjadi langkah untuk melakukan pembasahan terhadap kawasan lahan gambut.
“Yang kita lihat di berbagai tempat itu sangat efektif. Tapi memang keefektifitasannya tergantung berapa kita berani menaikan pintu sekatnya, artinya air yang tertampung akan lebih tinggi,” kata Nazir saat meninjau langsung kawasan gambut di Dumai, Riau pada Rabu (9/10).
Menurut Nazir, keberadaan sekat kanal berfungsi untuk menahan air hujan agar tetap berada di area lahan gambut. Dengan begitu, lahan gambut pun akan lebih lembab sehingga mencegah terjadinya kebakaran terutama saat musim kemarau. Disamping itu, dengan adanya kanal masyarakat pun lebih mudah memperoleh air untuk menyirami tanaman-tanaman tertentu yang dibudidayakan di area gambut. Bahkan, masyarakat pun menggunakan air yang tertampung untuk budidaya ikan sehingga memiliki dampak ekonomi.
Menurut Nazir, untuk pembuatan sekat kanal diperlukan dana sekitar Rp 23 juta per sekat kanal. Sekat kanal sendiri terbuat dari kayu khusus yakni kayu gelam yang dapat bertahan lama.