Kamis 10 Oct 2019 14:02 WIB

Fenomena tanpa Bayangan di Jepara Diwarna Mendung

Hari ini matahari di Jepara berada tepat di atas kepala.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Sinar matahari
Foto: Max Pixel
Sinar matahari

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menjadi kota pertama di Jateng yang mengalami fenomena hari tanpa bayangan. Fenomema hari tanpa bayangan namun diwarnai dengan awan mendung, Kamis (10/10).

Pada Kamis pukul 11.20 WIB di Pantai Kartini Jepara, Jawa Tengah, matahari berada persis di atas kepala manusia. Fenomena itu ditandai dengan tidak adanya bayangan.

Baca Juga

Uji coba juga terlihat dari botol air mineral yang ditempatkan di tempat terbuka terlihat tanpa ada bayangannya.

Keinginan melihat matahari tanpa bayangan yang berlangsung hingga pukul 11.25 WIB, harus bersabar. Karena selama lima menit untuk mengetahui matahari tanpa bayangan terdapat awan mendung.

Khoirul Anam, salah seorang wisatawan Pantai Kartini Jepara, mengakui ikut mengabadikan fenomena alam matahari tanpa bayangan.

"Awalnya, saya memang tidak mengetahui fenomena alam tersebut. Setelah mengetahui informasi tersebut kemudian menunggu fenomena tersebut muncul," ujarnya.

Hasilnya, lanjut dia, memang menyenangkan bisa mengabadikan fenomena alam tersebut. Terlebih kunjungannya ke Pantai Kartini juga untuk berwisata dengan temannya asal Purwodadi.

Gus Makruf, pengunjung lainnya mengakui hal yang sama. Dia baru mengetahui adanya fenomena alam matahari tanpa bayangan.

"Saya juga ikut mengabadikan momen langka tersebut," ujarnya.

Ada pula wisatawan bersama keluarga yang berfoto bersama pada saat terjadi matahari tanpa bayangan.

Anas, pengunjung asal Batam mengakui berfoto bersama dengan keluarganya pada saat terjadi matahari tanpa bayangan tidak disengaja. "Saya juga tidak mengetahui bahwa hari ini (10/10) pukul 11.24 WIB terjadi matahari tanpa bayangan," ujarnya.

Berdasarkan data dari BMKG untuk hari ini (10/10), fenomena alam matahari tanpa bayangan terjadi di Jepara.

Sementara pada 11 Oktober 2019, hari tanpa bayangan muncul serentak di 15 daerah. Mulai dari Semarang, Blora, Pati hingga Brebes. Lalu tanggal 12 Oktober 2019 muncul di delapan daerah mulai Sragen, Salatiga, Ungaran, Purwokerto hingga Banjarnegara.

Dan yang terakhir tanggal 13 Oktober 2019 muncul di jalur pantai selatan Jateng yakni Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Solo, Banyumas hingga Cilacap.

Munculnya kulminasi utama matahari tidak memberikan efek apa pun bagi manusia. Hanya saja setiap orang yang berdiri saat kulminasi utama tidak dapat melihat bayangannya.

Kemunculan kulminasi utama dipengaruhi adanya deklinasi matahari yang sama dengan lintang pengamat. Pada kondisi tersebut matahari disebutkan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement