Kamis 10 Oct 2019 16:44 WIB

Tim Pemadam Bersyukur Kawah Putih Diguyur Hujan Deras

Hujan deras sangat membantu proses pemadaman.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Suasana kebakaran di kawasan Wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Senin (7/10). Kebakaran terjadi hari ini masih berlangsung hingga malam hari.
Foto: netizen
Suasana kebakaran di kawasan Wisata Kawah Putih, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Senin (7/10). Kebakaran terjadi hari ini masih berlangsung hingga malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemadaman karhutla di kawasan objek wisata alam Kawah Putih, yang terletak di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan menggunakan helikopter pengebom air gagal dilakukan. Helikopter milik BNPB itu terganggu oleh awan.

Meski demikian, pada sore hari ini kebakaran di kawasan itu dipastikan padam. Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan, Tedi Sumarto, mengatakan pemadaman karhutla di Kawah Putih sampai Kamis sore tidak jadi dilakukan dengan pola bom air. Sekitar pukul 15.30 WIB, hujan turun di wilayah ini dengan cukup deras.

Baca Juga

"Kami bersyukur hujan turun dengan derasnya di wilayah Kawah Putih ini. Hujan deras ini sangat membantu pemadaman," ujar Tedi, kepada Republika.co.id, Kamis (10/10).

Dengan kondisi ini, ia memastikan api bisa padam dengan sendirinya tanpa bantuan helikopter pengebom. Meski begitu, ia akan terus memantau kondisi terkini kebakaran pascadiguyur hujan deras.

Dia berharap, setelah hujan tidak ada lagi sumber api baru. Supaya, aktivitas objek wisata Kawah Putih bisa berjalan normal. Apalagi, sejak kebakaran yang terjadi pada Senin (7/10) kemarin, objek wisata ini langsung ditutup.

"Meskipun api sudah padam, helikopter ini akan berada di Bandara Husein Satranegara selama beberapa hari kedepan," ujarnya.

Dengan kata lain, helikopter itu belum bisa kembali ke Jakarta atau diperbantukan memadamkam karhutla di wilayah lainnya. Sampai, kondisi kebakaran di Gunung Malabar dan Kawah Putih benar-benar padam.

Menurut Tedi, karhutla di wilayah kerjanya ini terjadi di dua lokasi, yakni di puncak Mega Gunung Malabar, Pangalengan. Kebakaran di lahan gunung itu, luasnya sekitar 16 hektare. Kemudian, titik kedua yakni di Kawah Putih, dengan luasan lahan yang terbakar sekitar 16,5 hektare.

"Kalau yang di Malabar, saat ini sedang dalam proses pendinginan. Semoga, di lokasi itu juga turun dengan derasnya," ujar Tedi.

Terkait dengan penyebab karhutla di dua titik ini, Tedi mengaku, akibat musim panas yang ekstrem. Akan tetapi, ia tak memungkiri jika ada faktor lainnya yang menyebabkan kebakaran ini.

Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung, Sudrajat, meskipun hujan deras mengguyur kawasan Kawah Putih, tim gabungan tetap siaga di posko-posko yang telah disediakan. Untuk pemantauan kondisi terkini, akan dilakukan selepas hujan.

"Jadi, nanti jika hujan reda, kita akan menyisir apakah api di Kawah Putih ini benar-benar padam atau belum," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement