REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pembalap F2, Juan Manuel Correa, bersyukur bisa tetap hidup setelah kecelakaan yang merenggut nyawa Anthoine Hubert pada GP Belgia, Agustus lalu. Correa merupakan salah satu korban luka-luka dalam insiden itu.
Pemuda berusia 20 tahun itu mengalami patah kaki dan cedera yang parah pada tulang belakangnya. Setelah menjalani operasi di Belgia, Correa diterbangkan ke London, Inggris, untuk menormalisasi sistem pernafasan yang sempat membuatnya koma.
Usai sadarkan diri, Correa menyempatkan waktu untuk membuat video singkat di akun Instagramnya yang menampilkan dirinya berbicara untuk pertama kali sejak kecelakaan.
Correa mengatakan, kondisinya masih belum stabil dan membutuhkan rangkaian perawatan medis. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya pada seluruh pihak yang mendukung sekaligus mendoakannya dan pembalap lain yang terlibat insiden.
"Ini lima pekan yang sulit. Setelah tak menyampaikan kabar apapun, kali ini saya ingin mengucapkan duka cita yang sangat mendalam untuk Hubert dan keluarganya," ujar Correa.
Correa mengaku sangat terkejut mendengar kabar meninggalnya Hubert. Ia tak menyangka balapan menewaskan salah satu sahabatnya di atas sirkuit. "Saya bersyukur bisa berada di sini meski penyembuhannya sangat lama. Belum pasti apakah saya bisa pulih 100 persen. Saya berterima kasih pada keluarga saya yang terus memberikan segalanya," ujar dia.
Correa mengakui, kecelakaan yang terjadi sangat mengubah hidupnya. Hal itu pun membuatnya melihat kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Dalam waktu jangka panjang, ia ingin fokus pada perawatan medisnya. "Tanggal 14 Oktober adalah operasi yang terdekat di London. Setelah itu saya ingin mengunjungi keluarga di Miami," katanya.