Kamis 10 Oct 2019 18:20 WIB

Mantan Menlu Peringatkan Brexit tanpa Deal Makin Besar

Hunt mengatakan Uni Eropa salah membaca politik domestik Inggris.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan menteri luar negeri Inggris Jeremy Hunt memperingatkan kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan semakin besar. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tampaknya akan menang dalam pemilihan umum dan ia akan semakin berani untuk tidak bersedia berkompromi.

Hunt mengatakan Uni Eropa salah membaca politik domestik Inggris, seperti ketika mereka menghadapi dua perdana menteri sebelumnya, David Cameron dan Theresa May. "Jika Boris menang, seperti yang saat ini jajak pendapat tunjukkan, dan ia akan kembali sebagai mayoritas, pemerintah Inggris akan semakin tidak bersedia berkompromi," kata Hunt kepada BBC, Kamis (10/10).

Baca Juga

Johnson akan bertemu dengan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar pada Kamis ini. Irlandia sangat penting bagi setiap urusan Brexit. Setiap rencana yang berhubungan dengan perbatasan Irlandia dan Irlandia Utara harus dengan persetujuan Dublin.

Perekonomian Irlandia memang delapan kali lebih kecil dari Inggris yang senilai 2,8 triliun dolar AS. Tapi Dublin didukung oleh Uni Eropa yang tanpa Inggris memiliki perekonomian senilai 15,9 triliun dolar AS.

Irlandia juga akan sangat terpukul bila Brexit berjalan tanpa kesepakatan. Pentingnya Irlandia dalam negosiasi Brexit memutarbalikkan sejarah selama 1.000 tahun di mana Dublin selalu lebih lemah dibandingkan London.

Dua pemimpin terkuat di Uni Eropa, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron juga akan menggelar pertemuan. Mereka akan bertemu di Elysee Palace, Paris pada Ahad (13/10).

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement