Kamis 10 Oct 2019 18:41 WIB

Bupati Purwakarta: Warga Minta Perusahaan Tambang Ditutup

Menurut warga, keberadaan perusahaan tambang itu tidak ada kontribusi ke masyarakat.

Pemukiman warga di Desa Sukamulya, Kabupaten Purwakarta, dihujani batu yang berasal dari peledakan batu perusahaan tambang, Selasa (8/10).
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
Pemukiman warga di Desa Sukamulya, Kabupaten Purwakarta, dihujani batu yang berasal dari peledakan batu perusahaan tambang, Selasa (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menyampaikan sebagian besar warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menginginkan perusahaan tambang yang mengakibatkan hujan batu besar ditutup.

"Ketika saya ke sana, mereka (warga Desa Sukamulya) meminta untuk ditutup saja perusahaan tambang di daerahnya," kata Anne, Kamis (10/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, sebagian besar warga menginginkan agar ke depan tidak ada lagi aktivitas tambang di daerahnya karena merugikan masyarakat. Apalagi menurut sejumlah pengakuan warga, keberadaan perusahaan tambang itu tidak ada kontribusinya kepada mereka.

Anne mengaku bisa mengetahui setelah dirinya datang ke lokasi kejadian dan berbincang-bincang dengan warga. Pada Selasa (8/10), terjadi hujan batu yang berukuran besar di Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru. Tujuh rumah milik warga dan satu bangunan sekolah mengalami kerusakan.

Peristiwa bebatuan yang menghujani rumah warga itu akibat aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan perusahaan tambang PT Mandiri Sejahtera Sentra (MSS). Anne mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk menindak perusahaan itu. Ia masih menunggu hasil investigasi dari inspektur pertambangan dalam tujuh hari ke depan.

"Tapi kalau memang terbukti batu besar itu jatuh karena blasting (peledakan), saya harap ditutup saja. Karena dari penuturan warga, batu yang jatuh bentuknya seperti terbelah, beda kalau memang menggelinding," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement