REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR— Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menegaskan pemerintah tidak akan pernah menghilangkan mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah, bahkan sebaliknya akan lebih memperkuat pengajaran PAI ke depan.
Menag mengatakan hal itu saat membuka secara resmi Pentas Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (PAI) Nasional ke IX di Asrama Haji Sudiang Makassar, Kamis (10/10).
"Sekali lagi saya tegaskan, pemerintah tidak akan pernah menghilangkan PAI dalam sekolah. Jadi agenda nasional ini sekaligus menepis isu akan dihapusnya PAI di sekolah yang pernah viral beberapa waktu lalu," katanya.
Dia menjelaskan, pemerintah sebaliknya akan semakin memperkuat eksistensi PAI di sekolah-sekolah sehingga siswa bisa membawakan pidato materi-materi Islam, sejarah Islam, menulis Alquran dan penghafal Alquran, tilawatil Quran, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Untuk itu, melalui kegiatan pentas PAI yang digelar secara berkesinambungan ini maka diharapkan dapat mendeteksi sekaligus evaluasi, sejauh mana pemahaman keagamaan setiap siswa.
Hal itu, menurut dia, dapat diterjemahkan dalam berbagai kompetisi, debat keagamaan, lomba kreativitas sekaligus menjadi ajang untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bagaimana mulia masyarakat yang memahami ajaran agama yang sesungguhnya.
Selain itu, kata dia, pelaksanaan pentas PAI 2019 ini harapkan sebagai tumbuh kembangkan generasi milenial, berjiwa sportif, percaya diri dan tentunya berkepribadian yang tangguh. "Termasuk kemampuan menimbang secara proporsional prinsip-prinsip dan fenomena yang tengah berkembang," ujarnya.