Kamis 10 Oct 2019 21:17 WIB

Jaksa Agung Jelaskan Kondisi Wiranto Pascaoperasi

Wiranto sedang beristirahat untuk menstabilkan kondisi fisiknya.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Agung, M Prasetyo, menyebutkan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, sedang istirahat pascaoperasi. Menurut dia, Wiranto tak mengalami hilang kesadaran sejak kejadian penusukan hingga sebelum dioperasi.

"Saya udah menengok tadi, saya menyaksikan langsung, beliau sedang istirahat, sedang diistirahatkan untuk menstabilkan kondisi fisiknya. Insyaallah akan segera bisa kembali pulih dan ini perlu waktu," ujar Prasetyo di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).

Baca Juga

Prasetyo mengatakan, berdasarkan keterangan salah satu deputi yang ikut rombongan ke Pandeglang, Banten, sampai sebelum operasi Wiranto tidak mengalami hilang kesadaran. Wiranto terus berada dalam kondisi sadar pascakejadian penusukan di Alun-alun Menes.

"Tidak ada beliau sempat pingsan atau apa, tidak ada. Sadar terus sampai dirawat di tempat ini dan sekarang diistirahatkan. Tentunya untuk memulihkan kondisi kesehatannya," kata dia.

Menurut dia, Wiranto akan diistirahatkan sampai kondisinya stabil, baik itu tekanan darahnya ataupun kondisi medis lainnya. Ia mengaku tak menanyakan berapa lama proses tersebut akan berlangsung.

"Nggak, nggak, saya nggak tanya. Saya hanya melihat, menyaksikan langsung tadi, saya sempat pegang-pegang beliau," jelas dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi, mengatakan penyerangan kepada Wiranto dilakukan dengan cara menyabet menggunakan pisau. Akibatnya, Wiranto terluka di perut bagian kiri. 

Menurut Edy, serangan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kabupaten Pandeglang, Banten. Penyerangan terjadi usai Wiranto meresmikan bangunan sekolah. 

"Pada saat Pak Wiranto sedang menuju ke helikopter, beliau turun dari kendaraan setelah kegiatan. Jadi beliau menyambangi tokoh masyarakat, ulama dan masyarakat yang ada di situ untuk bersalaman dan berfoto-foto," ujar Edy saat dihubungi Republika, Kamis (10/10).

Tidak lama kemudian, lanjut dia, ada dua orang diduga suami istri, berada di sekitar lokasi. Keduanya berada tepat di belakang pasukan pengamanan.  

"Jadi kedua pelaku ini mendekati, ya, berpura-pura bersalaman dan melakukan upaya penganiayaan terhadap Pak Wiranto. Nah saat itu dilakukan upaya pengadangan oleh ajudan beliau dan Kapolsek Menes," ungkap Edy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement