REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Joko Anwar mengaku butuh waktu hingga 10 tahun untuk membuat film "Perempuan Tanah Jahanam" bisa tayang di bioskop.
Joko mengatakan bahwa dia sudah menulis skenario untuk film tersebut sejak tahun 2009. Namun, saat itu dia tidak berani untuk mengerjakannya menjadi film layar lebar.
"Ini film yang sudah saya persiapkan sejak 10 tahun lalu, waktu itu sudah hampir selesai. Dulu mau ngerjain tahun 2009 tapi takut karena film ini membutuhkan level teknik dan estetika yang halus banget pegangannya," kata Joko dalam pemutaran perdana "Perempuan Tanah Jahanam" di Jakarta, Kamis (10/10).
Sutradara "Pengabdi Setan" itu mengaku sangat menanti diluncurkannya "Perempuan Tanah Jahanam". Dia berharap film tersebut dapat memberi pengalaman baru bagi para penikmat film horor dan thriller.
"Ini adalah hari yang saya tunggu. Ini satu hasil kerjas ama luar biasa antara produser, kru, dan pemain. Kita lebih dari sekadar hubungan dengan pemain saja tapi kita bikin keluarga. Mudah-mudahan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan," ujar sutradara "Janji Joni" tersebut.
"Perempuan Tanah Jahanam" yang akan tayang di bioskop pada 17 Oktober ini, bercerita tentang Maya (Tara Basro), seorang penjaga tiket tol yang sedang sial. Suatu malam ketika bekerja, dia mendadak diserang orang tak dikenal.
Tak pernah beruntung di kota, Maya dan sahabatnya bernama Dini (Marissa Anita) pergi ke desa asal Maya karena mendapat petunjuk bahwa keluarganya kaya dan meninggalkan warisan yang banyak. Setibanya di desa itu, Maya mulai dihantui beberapa sosok anak yang sudah meninggal. Tapi masalah hidupnya bukan cuma dihantui setan tapi seluruh penduduk desa itu pun mengincarnya untuk suatu rencana yang mengerikan.
Selain Tara Basro dan Marissa Anita, film ini juga dibintangi oleh Ario Bayu, Christine Hakim, Asmara Abigail, Kiki Narendra, Tengku Rifnu, Zidni Hakim, Faradina Mufti, Abdurahman Arif, dan lainnya.