REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepolisian Daerah (Polda) Banten memperketat pengamanan Kabupaten Pandeglang pasca-penyerangan kepada Menkopolhukam Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Hal itu dijelaskan Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi yang menyebut bahwa patroli keamanan di Pandeglang semakin ditingkatkan pasca-insiden yang dialami Menkopolhukam pada pukul 11.30 WIB tersebut.
"Patroli kita gencarkan dan penjagaan di beberapa titik kita lakukan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, di Mapolsek Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Menurutnya, rumah tersangka yang terletak tidak jauh dari lokasi insiden penyerangan saat ini masih diberi garis polisi. Penjagaan masih dilakukan meski penggeledahan di rumah tersebut telah dilakukan pada sore hari tadi.
Sementara, dua tersangka berinisial SA (31 tahun) dan FA (21 tahun) telah diserahkan ke tim Mabes Polri untuk penyelidikan oebih lanjut. Terkait motif penyerangan oleh pelaku itu disebutnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Tersangka sudah diserahterimakan sekitar pukul 17.30 WIB tadi, Kapolda sendiri yang menyeranhkan kepada ketua tim Mabes Polri," kata Kabid Humas Polda Banten.
Penyerangan yang dilakukan oleh dua tersangka tersebut, dikatakannya mengakibatkan empat korban luka-luka, yaitu Menkopolhukam Wiranto, ajudan Danrem 064 Maulana Yusuf, Kapolsek Menes dan tokoh UNMA Banten. Para korban disebutnya saat ini dalam kondisi sadar dan berangsur stabil setelah perawatan medis.