REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit, mengatakan peranan ibu atau bundo kanduang harus dihidupkan dalam keluarga guna mencegah berkembangnya paham radikal di daerah itu.
"Ini merupakan kearifan lokal yang kita miliki dan harus dioptimalkan guna mencegah hal buruk terjadi pada generasi muda," kata Nasrul Abit di Padang, Kamis (10/10).
Wagub Sumbar menekankan bahwa setiap ibu harus mengawasi anak-anak mereka dan siapa teman bergaulnya.
"Jangan sampai anak mengikuti aliran dengan paham radikal dan menganggap semua yang diucapkan gurunya benar, kemudian melakukan aksi tidak terpuji," kata Wagub.
Semua, lanjut dia, berawal dari keluarga. Jika baik di tataran ini, hasilnya akan baik. Agama juga merupakan pegangan hidup yang hakiki.
Namun, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak boleh fanatik sempit, tetapi mengedepankan keberagaman dan saling toleransi. "Beriman tentu harus mengedepankan logika, jangan hanya sekadar menjalankan perintah guru tanpa diikuti logika," katanya.
Menurut dia, di Sumbar telah beberapa kali ditangkap pelaku teror, bahkan pernah terjadi aksi persekusi serta pihak luar yang ingin mengacaukan kondisi di daerah ini. "Alhamdulillah, orang Minangkabau itu pintar dan berhasil meredam agar tidak terjadi perpecahan yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.