REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA-- Wamena yang sempat mencekam akibat kerusuhan social, belakangan ini kondisinya berangsur membaik.
Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dengan Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah pun datang ke Wamena, Papua, guna membantu mereka yang dalam kesulitan, trauma, dan ketakutan mendalam.
"Alhamdulillah setelah hampir sepekan di Wamena, pada Kamis (10/10), Laznas BMH bersama TASK Hidayatullah melakukan kunjungan ke SD Inpres Kulitarek Wamena guna memberikan trauma healing kepada para siswa dan guru," terang Kepala BMH Perwakilan Papua Syahriadi melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/10).
Namun saat ini jumlah guru yang bertahan tinggal enam orang dengan jumlah siswa yang masuk sejumlah 36 anak.
"Guru yang masuk enam orang itu perempuan semua dan anak-anak yang menjadi siswa mayoritas bukan beragama Islam," imbuh Syahriadi.
Laznas BMH dan TASK Hiadayatullah mengirimkan bantuan tahap kedua ke Pesantren Al-Istiqomah, Wamena.
Selain trauma healing, Laznas BMH bersama YBM PLN mengirim bantuan tahap ke dua ke Pesantren Al-Istiqomah Walesi.
"Alhamdulillah, pesantren aman, anak-anak santri yang asli Papua tetap belajar sebagaimana biasa. Mereka merasa bahagia, karena pasca situasi mencekam ternyata datang banyak pihak membawakan bantuan," tutur Syahriadi.
Terakhir, di hari yang sama Laznas BMH bekerjasama dengan berbagai pihak uga memberikan layanan bekam kepada 46 orang pengungsi di Posko Pengungsian Kodim Wamena.