MAJALENGKA, AYOBANDUNG.COM -- Hujan yang turun di beberapa kota, khususnya di Jawa Barat, tak praktis menandai akhir musim kemarau. Prakirawan Badan Meterologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn menerangkan, hujan yang salah satunya turun di Kabupaten Kuningan sekitar dua malam lalu belum menandai datangnya musim hujan.
"Belum (musim hujan), sekarang masih musim kemarau," ujarnya kepada Ayocirebon.com, Jumat (11/10/2019).
AYO BACA : Usai Warga Salat Istisqa, Soreang Diguyur Hujan
Dia menjelaskan, definisi musim kemarau bukan berarti tanpa hujan sama sekali dalam satu bulan. Namun, masih ada hujan berintensitas di bawah 50 mm/bulan atau jarang-jarang.
Masa transisi (pancaroba) musim kemarau ke musim hujan, lanjutnya, diprediksi akan berlangsung pada akhir Oktober mendatang. Pada musim pancaroba ini pun, hujan berintensitas di bawah 50 mm atau jarang-jarang, tetap akan turun.
AYO BACA : Masyarakat Diminta Waspada Bencana Jelang Musim Hujan
"Biasanya saat masa transisi atau pancaroba, karateristik hujannya deras dalam waktu singkat pada siang menjelang sore hari," tutur pria yang akrab disapa Faiz ini.
Pihaknya mengimbau masyarakat memberi atensi pada lingkungan sekitar. Kebersihan lingkungan dalam hal ini menjadi salah satu sasaran penting.
"Kami imbau masyarakat perhatikan lingkungan sekitar, membersihkan selokan, menebang ranting pohon yang sudah tua atau rimbun, menjaga kondisi tubuh, serta terus mengikuti informasi cuaca dari BMKG sebagai dasar bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.
AYO BACA : Diguyur Hujan, Jalan di Cimahi Jadi Sungai