REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengatakan, pernyataan dan anggapan sejumlah kalangan yang menyebut penyerangan terhadap Wiranto rekayasa adalah tidak benar. Anggapan itu di luar akal dan sangat kejam.
"Saya sayangkan bahwa ini (dianggap) setingan itu sangat tidak benar, di luar akal dan sangat kejam, statemen sangat kejam," kata Sidarto sesuai menjenguk Wiranto di RSPAD, Jakarta, Jumat.
Sidarto mengatakan, penilaian dengan memberikan cap 'kejam' adalah wajar karena pada faktanya Wiranto harus menjalani perawatan intensif.
Menurutnya, kondisi Menko Polhukam saat ini sudah mulai membaik. Namun Wiranto harus menjalani perawatan sekitar satu pekan sampai 10 hari ke depan. "Alhamdulillah kondisi pak Wiranto sudah banyak membaik, mohon doanya supaya pulih, saat ini sudah bisa bicara tapi pelan," kata dia.
Sebelumnya, pada Kamis (10/10), Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal ketika kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten.
Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan benda tajam di perut akibat penyerangan tersebut. Ia awalnya mendapatkan perawatan di RSUD Berkah, Pandeglang, kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Selain Wiranto, tiga orang lainnya juga terkena tusukan pelaku, yaitu ajudan Wiranto, Kapolsek Menes Pandeglang Kompol Daryanto, dan seorang pegawai Universitas Mathla'ul Anwar.