REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyatakan sudah ada sembilan perusahaan berminat terlibat dalam Progam Jakarta Ramah Sepeda, khususnya dalam konsep berbagi sepeda (bike sharing). "Ada programnya, sekarang sedang kami bahas, sudah ada sembilan perusahaan yang minat untuk masuk. Sudah mengajukan nama, tinggal tunggu tanggal mainnya," kata kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/10).
Penempatan sepeda-sepeda dengan sistem bike sharing tersebut, Syafrin mengatakan, diprioritaskan di tempat yang berpotensi memiliki permintaan tinggi selain di 63 kilometer jalur sepeda (dua arah). "Kami prioritaskan adalah di tempat-tempat yang demand-nya tinggi. Contohnya di stasiun, di halte bus way, itu biasanya kan di sana tinggi," ucap dia.
Saat ini, kata Syafrin, pihaknya sedang mempersiapkan regulasi agar para perusahaan yang tergabung dalam konsep bike sharing tersebut terfasilitasi dengan baik. "Kemudian masyarakat dalam menerima layanannya juga sesuai dengan standar yang kita tetapkan nantinya," ucap Syafrin menambahkan.
Program Jakarta Ramah Sepeda, selain pendorongan lahan parkir sepeda di fasilitas umum, pihak Pemprov DKI Jakarta juga membangun 63 kilometer jalur sepeda (dua arah) yang terbagi menjadi tiga fase.
Untuk fase pertama, mulai dari Jalan Pemuda, Jalan Pramuka, Tugu Proklamasi, Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, masuk ke Merdeka Selatan, hingga MH Thamrin sepanjang 25 kilometer (dua arah). Fase dua jalur sepeda, sepanjang 23 kilometer (dua arah) dari Jalan Fatmawati, Panglima Polim, Sisingamangaraja hingga Sudirman, yang akan diluncurkan pada 12 Oktober 2019.
Sementara fase tiga akan dibangun mulai dari Jalan Tomang Raya, Simpang Tomang kemudian belok kanan di Cideng, Cideng Jalan Kebon Sirih, Kebon Sirih dan masuk ke Jalan MH Thamrin sepanjang 15 kilometer (dua arah). "Semuanya akan ketemu di Bundaran Hotel Indonesia," ujar Syafrin.