REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump pada Jumat (11/10) mengatakan akan mencalonkan Wakil Menteri Luar Negeri AS John Sullivan untuk menjadi duta besar AS untuk Rusia.
Jika dikonfirmasi oleh Senat, Sullivan akan menjadi diplomat top AS di Rusia pada waktu yang sangat menantang bagi kepresidenan Trump. Trump saat ini menghadapi penyelidikan pemakzulan setelah dia mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki saingan politik dalam negerinya, mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Trump mengatakan pada Agustus bahwa dia mempertimbangkan Sullivan untuk pekerjaan tersebut. Sullivan juga sedang dipertimbangkan untuk menjadi penasihat keamanan nasional Trump, peran yang pada akhirnya diserahkan kepada Robert O'Brien, mantan utusan khusus AS untuk urusan sandera.
Sullivan akan menggantikan Jon Huntsman, yang mengundurkan diri pada Agustus setelah dua tahun menjabat, di tengah spekulasi bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai gubernur Utah.
Sullivan telah menjadi diplomat karier AS sejak 1990, dengan jabatan di Ukraina, misi AS ke Uni Eropa, Korea Selatan, dan Honduras.
Moskow mendapat kecaman dari Washington baru-baru ini karena agen-agen intelijen AS menyimpulkan bahwa Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden 2016. Rusia membantah melakukan kesalahan.