Sabtu 12 Oct 2019 08:08 WIB

Astronot Pertama Rusia yang Lakukan Spacewalk Meninggal

Astronot Alexei Leonov sempat hampir kehilangan nyawanya saat lakukan spacewalk.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
Astronot asal Soviet, Alexei Leonov.
Foto: EPA
Astronot asal Soviet, Alexei Leonov.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Astronot asal Soviet, Alexei Leonov, yang menjadi orang pertama dalam sejarah yang melakukan spacewalk pada tahun 1965 meninggal dalam usia 85 tahun. Ditambatkan ke pesawat ruang angkasa dengan kabel 4,8 m, Leonov melayang di atas Bumi selama 12 menit.

"Anda tidak bisa memahaminya. Hanya di luar sana Anda bisa merasakan kebesaran, ukuran besar dari semua yang mengelilingi kita," kata Leonov kepada BBC pada 2014.

Baca Juga

Namun tamasya itu hampir berakhir dengan bencana ketika pakaian luar angkasanya menggembung dan dia berjuang untuk kembali ke pesawat ruang angkasa. Pada saat AS dan Uni Soviet saling berebutan untuk supremasi luar angkasa, misi Leonov dipuji sebagai kemenangan di tempat asalnya, dilansir dari BBC, Sabtu (12/10).

Namun ambisi Leonov tidak berhenti di spacewalk-nya. Dia kemudian menjadi komandan Soyuz-Apollo, misi gabungan AS-Soviet pertama pada tahun 1975.

Leonov meninggal di rumah sakit Burdenko di Moskow pada Jumat (11/10) setelah lama sakit.

Kosmonot Rusia, Oleg Kononenko, mengatakan kematian Leonov adalah kehilangan bagin seluruh planet. Sementara Presiden Vladimir Putin mengatakan dia mengagumi keberanian kosmonot tersebut.

Leonov lahir di Siberia, ayahnya korban penindasan Stalin. Keluarganya pindah ke Kaliningrad di Rusia barat pada tahun 1948. Sebagai pilot angkatan udara, ia dipilih untuk berlatih sebagai kosmonot pada 1960. Ia berlatih dengan Yuri Gagarin, manusia pertama di luar angkasa, dan mereka menjadi teman dekat.

Leonov mendeskripsikan perjalanan luar angkasanya di banyak media. Di ruang hampa luar angkasa, pakaian antariksanya mulai membengkak dan kainnya mulai menegang berbahaya.

Tangannya terlepas dari sarung tangannya, kakinya keluar dari sepatu botnya, dan Leonov tidak bisa lagi melewati airlock miliknya. Lebih buruk lagi, pesawat itu meluncur menuju bayangan Bumi. Dalam lima menit, kosmonot itu menyadari bahwa dia akan jatuh ke dalam kegelapan total.

Dia berhasil mengeluarkan sedikit oksigen dari pakaian antariksanya dan nyaris tidak bisa memaksa dirinya kembali ke kapsul dengan kepala lebih dulu. Dia kehilangan 6 kg dalam proses tersebut.

Dia dan pilotnya Pavel Belyayev dielu-elukan sebagai pahlawan sekembalinya mereka, tetapi setelah tabrakan di hutan di pegunungan Ural dan menunggu tiga hari untuk diselamatkan.

Satu dekade kemudian, Leonov adalah salah satu dari dua kosmonot Soviet yang terlibat dalam docking pertama pesawat ruang angkasa AS dan Soviet, Apollo 18 dan Soyuz 19, selama periode detente antara kedua negara.

Dia dua kali dianugerahi medali tertinggi negara itu, Pahlawan Uni Soviet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement