Sabtu 12 Oct 2019 08:44 WIB

Pemkot Ambon Imbau Warga Doa Bersama

doa bersama menyikapi situasi dan kondisi setelah bencana gempa bumi.

Doa bersama (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Doa bersama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pemerintah Kota Ambon mengimbau warga untuk melakukan doa bersama menyikapi situasi dan kondisi setelah bencana gempa bumi yang terjadi sejak 26 September 2019.  Wakil Wali kota Ambon, Syarif Hadler mengatakan imbauan ini disampaikan kepada seluruh warga kota melalui tokoh agama untuk memperbanyak kegiatan doa di lingkungan masing-masing. "Imbauan kita sampaikan melalui tokoh agama yang ada di kota Ambon, untuk melakukan doa bersama di lingkungan masing-masing," katanya, Jumat (11/10).

Ia mengatakan, doa bersama dilakukan dalam rangka memohon perlindungan, penyertaan dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kondisi yang dialami Kota Ambon. "Imbauan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti ke warga kota, agar kota ini tetap dalam perlindungan dan pemulihan terjadi bagi kota Ambon dan provinsi Maluku," ujarnya.

Baca Juga

Doa bersama di lingkup Pemkot Ambon katanya, telah dilakukan secara internal baik untuk umat Muslim maupun kristen. Doa bersama untuk umat Muslim dilakukan di kediaman Wakil Wali kota dan Kristen di kediaman Wali kota Ambon. "Doa bersama juga akan dilakukan pemerintah provinsi Maluku dan kota Ambon yang dilaksanakan di Masjid Al Fatah dan Gereja Maranatha pada Senin (14/10)," katanya.

Syarif mengatakan, doa bersama harus dilaksanakan rutin sesuai kepercayaan sebagai bentuk penguatan iman. "Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin bukan hanya saat menghadapi bencana, tetapi bagaimana umat harus selalu ada dalam doa dan zikir agar kota ini tetap dalam lindungan Tuhan," katanya.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement