REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Perampokan terjadi di sebuah toko telepon seluler di pusat perbelanjaan Mentaya Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Pelaku mengancam penjaga toko dan menguras isi brankas dengan kerugian sekitar Rp 48 juta.
"Saat ini kasusnya masih kami kembangkan," kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel di Sampit, Sabtu (12/10).
Perampokan itu terjadi di toko telepon seluler Maitri Cell, Jumat (11/10), sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu toko dijaga oleh penjaga toko bernama Djie Sau Fung.
Tiba-tiba seorang perampok masuk dan mengancam penjaga toko menggunakan celurit. Korban tidak berani berontak sehingga perampok dengan leluasa menguras brankas yang berisi uang sekitar Rp 48 juta.
Usai melakukan aksinya, perampok langsung kabur membawa uang hasil jarahannya. Saat kejadian, suasana di lokasi memang tidak terlalu ramai. Penjaga parkir yang ada di lokasi itu pun sedang tidak ada di tempat karena diminta membelikan minuman oleh penjaga toko.
Usai kejadian, penjaga toko melaporkan perampokan tersebut ke Polsek Mentawa Baru Ketapang. Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dengan meminta keterangan sejumlah orang dan mengumpulkan barang bukti.
Rommel belum membeberkan lebih jauh jumlah dan ciri-ciri pelaku. Dia hanya mengatakan penyidik sedang bekerja mengungkap kasus ini.
"Kami mohon doanya semoga kami bisa mengungkap kasus ini dan pelaku bisa segera ditangkap," ujar Rommel.
Rommel mengimbau seluruh tempat usaha meningkatkan pengamanan dengan mengoptimalkan keberadaan petugas keamanan setempat sebagai upaya pencegahan. Pemilik tempat usaha juga diimbau memasang kamera tersembunyi atau CCTV (closed circuit television) sehingga jika terjadi hal tidak diinginkan maka rekaman video tersebut akan sangat membantu dalam mengungkap kejadian.