Sabtu 12 Oct 2019 18:47 WIB

RSUD Pasar Minggu Peringati Bulan Kesehatan Jiwa

Tahun ini tema yang diusung oleh WHO “Bekerja sama dalam Pencegahan Bunuh Diri".

Komunitas Sahitya bersama RSUD Pasar Minggu gelar workshop memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.
Foto: RSUD Pasar Minggu
Komunitas Sahitya bersama RSUD Pasar Minggu gelar workshop memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat 12 Oktober diperingati sebagai Bulan Kesehatan Jiwa, sebagaimana World Health Organization (WHO) telah menentukan tanggal 10 Oktober adalah Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia. Pada tahun ini tema yang diusung oleh WHO adalah “Bekerja sama dalam Pencegahan Bunuh Diri”.

Menanggapi hal di atas, Komunitas Sahitya sebagai komunitas jiwa binaan RSUD Pasar Minggu turut berpartisipasi memperingati Bulan Kesehatan Jiwa seperti yang telah diimbau oleh WHO. Pada kesempatan ini, Sahitya ingin berbagi pengetahuan terkait kesehatan jiwa dengan masyarakat di lingkungan RSUD Pasar Minggu dan juga sahabat-sahabat caregiver Sahitya.

Baca Juga

Dengan dangan adanya kegiatan ini masyarakat dapat lebih menyadari pentingnya untuk menjaga kesehatan jiwa sebagaimana merawat kesehatan fisik, juga dapat mempersepsi orang dengan gangguan jiwa sebagai dengan lebih positif. Sahitya ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa dukungan orang terdekat dan masyarakat sangat berguna bagi tidak hanya bagi pasien namun juga siapapun yang membutuhkan dukungan dalam proses pemulihan jiwa. Disamping itu support group sangat diperlukan dalam proses pemulihan, dengan adanya perasaan yang sama.

Dalam “Festival Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia”, Sahitya memiliki beberapa kegiatan diantaranya pre-event dan main event dengan tema “Dari Kita Untuk Kita” yang dipersembahkan kepada masyarakat sekitar RSUD Pasar Minggu dan pasien RSUD pasar Minggu. Adapun kegiatan Sahitya terdiri dari berbagi Kasih Komunitas Sahitya dan pembagian hasil karya Komunitas Sahitya (bunga kertas & bros flanel) sebagai simbol kepedulian terhadap sesama.

"Juga sebagai upaya untuk menghapus stigma negatif terkait pasien psikiatri di mata masyarakat," ungkap Sahitya dalam siaran persnya.

Lalu ada penyuluhan di depan Poliklinik RSUD Pasar Minggu bersama pasien dan pengunjung RSUD Pasar Minggu dengan tema “Cara Penanganan Stress” yang diikuti oleh kegiatan tanya jawab pasien dan keluarga oleh dr. Poppy Sitepu, Sp. KJ.

Kegiatan ini diisi dengan adanya pameran hasil karya dari Survivor Sahitya dan Art giving. Dan pemberian materi dan pemutaran film yang diperuntukan kepada caregiver dan survivor.  Yang terbagi menjadi dua sesi yaitu Sesi pertama bertema Menghapus Stigma. Ini meningkatkan dukungan bagi orang terkasih dengan gangguan jiwa.

Serta pemberian materi dari tokoh ahli tentang kesehatan jiwa, mengenali gangguan jiwa. Juga bagaimana merespons dan mendampingi kerabat dengan gangguan jiwa yang diisi oleh dr. Yaniar Mulyantini, Sp. KJ.

photo
Komunitas Sahitya bersama RSUD Pasar Minggu gelar workshop memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia.

Sesi berbagi cerita dari caregiver yang telah berpengalaman mendampingi kerabat dengan gangguan jiwa (keluh-kesah dan berbagi solusi) oleh Fifi Sumarno yang berasal dari komunitas ArtgIving yang merupakan salah satu caregiver dari penderita Scrizofenia dari komunitas Artgiving. Cargiver dapat diartikan dengan sangat luas, tidak hanya keluarga, sahabat namun juga dapat kepada siapapun termasuk profesi, caregiver adalah orang yang berempati dengan orang lain dan membantu dan sebagai support system dan mendukung orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Lalu pemutaran film pendek bersama Film Maker Yatna Pelangi dengan produser Nia Dinata. Film sebagai media penyaluran perasaan, keresahan dalam diri dan membantu dalam menerima serta memahami kondisi diri.

 

Sesi kedua ada workshop Say No to Drop! dengan tema "Saya Mampu Mengatasi Kekambuhan" oleh DR. Rilla Soviatrina, M.si, Psi. Acara diisi dengan kegiatan Pelatihan Psychological First Aid yaitu pertolongan pertama yang dapat digunakan saat caregiver orang awam dalam menghadapi survivor yang sedang krisis dalam gangguan jiwa/mental.

Salah satu cara yang digunakan adalah membangun hubungan yang tidak membosankan dan penuh kasih sayang tingkatkan kemanan yang berkelanjutan tenang dan sabar, bantu mereka mengungkapkan apa yang mereka butuhkan, tawarkan bantuan dan informasi, hubungkan mereka dengan kelompok dukungan sosial dan keluarga, tenangkan dan kurangi stress yang mereka rasakan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement