Sabtu 12 Oct 2019 20:50 WIB

Kapolda: Jaringan Teroris Bali Berhubungan dengan Abu Rara

Polisi masih akan menyelidiki lebih lanjut jaringan Abu Rara

Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR— Kapolda Bali, Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, mengatakan bahwa jaringan terduga teroris yang berada di wilayah Bali merupakan bagian dari jaringan Abu Rara (pelaku penyerangan terhadap Wiranto di Banten).

"Kalau jaringan yang sekarang jelas itu masuk dalam bagiannya Abu Rara, mereka sering dan selalu berhubungan. Biarkan kami menyelidiki dulu lagi, tapi yang paling penting dan yang paling pokok sekali lagi masyarakat Bali harus merasakan keamanan," kata Kapolda Bali, saat di wawancarai di Lapangan Tembak, Denpasar, Sabtu (12/10). 

Baca Juga

Petrus menjelaskan terkait hasil pemantauan dan pemeriksaan yang sedang dilakukan bahwa terduga pelaku teroris ini telah diawasi.

"Sehingga pada waktu selnya bergerak, kami juga tidak mau ambil risiko, tetapi selama tidak melakukan kegiatan radikal boleh saja, tetapi tidak boleh mengakibatkan kegiatan teror," kata dia.

Dia menegaskan sekali lagi hampir setiap agama ada radikalnya, tapi pada waktu memasuki rambu-rambu yang menjaga adalah bekerja sama tentunya dengan stakeholders yang lain, termasuk Tentara Nasional Indonesia.

Tepat pada Kamis (10/10) pukul 02.35 WITA dini hari telah dilakukan re-planning and execution terhadap terduga pelaku teroris di wilayah Bali.

"Mengapa harus kita lakukan karena jaringannya sudah mulai melakukan hal yang tentunya tidak bisa kita tolerir, kepada pejabat-pejabat, sekarang kita melakukan tindakan itu tentunya yang disebut dengan pre-emtif strike, kita melakukan kegiatan preventif, preemtif untuk mencegah kelompok-kelompok ini untuk melakukan tindakan," ucapnya.

Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, mengatakan dua terduga teroris berinisial AT dan ZAI ditangkap di Jembrana, Bali pada Kamis (10/10).

"Kedua terduga AT dan ZAI adalah orang tua dan anak, saat ini masih menjalani pemeriksaan itu diduga berbaiat kepada pimpinan kelompok radikal ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi," kata Hengky Widjaja.

Hengky menambahkan bahwa terduga AT memiliki hubungan dekat dengan Abu Rara yang juga menjadi pelaku penyerangan terhadap Wiranto di Banten, berada dalam satu grup "Menanti Al Mahdi".

"Dia juga sudah mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan 'amaliyah', terduga AT juga menyiapkan panah, air soft gun dan sangkur yang diduga untuk 'amaliyah' di Bali," ungkap Hengky.

"Jadi dari AT dan ZAI ini adalah bapak dan anak, mereka juga sudah merencanakan kalau sewaktu-waktu ditangkap, maka rencananya ada perlawanan dan membuang HP dan laptop ke dalam air," lanjut Hengky.

Saat ini Densus 88 Antiteror Polri dan tim dari Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali sedang melakukan pendalaman terhadap kedua orang terduga pelaku terorisme.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement