Sabtu 12 Oct 2019 22:57 WIB

Yusril: Penusukan Wiranto Bukan Perbuatan Main-main

Yusril sebut penusukan Wiranto bisa dijadikan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengamat Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Pengamat Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, mengatakan kejadian penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto tidak bisa dianggap sebagai perbuatan main-main. Peristiwa ini sebaiknya dijadikan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan. 

"Kalau dilihat dari segi luka yang dialami, seperti yang kita ketahui keadaannya serius. Tidak bisa dianggap menjadi sebuah perbuatan main main," ujar Yusril kepada wartawan usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10). 

Baca Juga

Kejadian ini, lanjut dia, merupakan suatu peringatan kepada semua pihak untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. "Meningkatkan pengamanan agar tidak terjadi hal-hal seperti yang dialami Pak Wiranto," tuturnya.

Yusril mengungkapkan, saat dijenguk,  Wiranto masih berada di CICU, tepatnya di ruang pemulihan. Menurut Yusril, Wiranto sedang tidur saat dirinya berkunjung.  

Sehingga, dirinya tidak sempat berbincang dengan Wiranto. "Jadi, kami tidak ingin mengganggu beliau tapi kami melihat beliau dari kaca dan kelihatannya keadaannya makin membaik. Kami tadi sempat berbincang-bincang dengan menantu beliau bertanaya tentang kondisi Pak wiranto hari ini. Dia menjawab keadaan Pak wiranto makin pulih keadaannya, membaik, dan berangsur-angsur pulih lukanya meski harus butuh waktu sepekan untuk memulihkan usus yang terluka karena penusukan," jelasnya. 

Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto mengalami peristiwa penusukan  di Alun-Alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten Kamis (10/10). Penusukan dilakukan oleh Syahril Alamsyah alias Abu Rara dan Fitri Andriana Binti Sunarto. 

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menyebut pelaku penusuk Menko Polhukam Wiranto terpapar jaringan JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Dia juga menegaskan ada dugaan pelaku penusukan terkait dengan jaringan JAD Bekasi.

Dian Erika Nugraheny

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement