REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE— Australia dan Fiji akan mengirim misi penjaga perdamaian PBB gabungan ke wilayah konflik di Timur Tengah secepatnya pekan depan.
"Mereka akan ditempatkan di sana pekan depan," kata Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.
Morrison, yang dikutip media Australia saat melakukan kunjungan kedua ke Fiji dan pertemuan resmi ketiganya dengan Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama tahun ini. "Warga Australia kami akan berada di sana, melatih mereka dan mendukung mereka."
Kerjasama penempatan pasukan ke wilayah di area perbatasan antara Israel dan Suriah tidak terkait dengan "peristiwa saat ini di Suriah timur laut," kata Kementerian Pertahanan Australia dalam satu pernyataan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump awal Oktober ini memerintahkan penarikan pasukan AS dari Suriah utara, membuka jalan bagi serangan Turki terhadap petempur Kurdi yang sudah lama bersekutu dengan Washington.
Dorongan diplomatik dan investasi Australia di Pasifik semakin spesifik saat China memperluas pengaruhnya di sebuah kawasan yang didominasi oleh AS dan sekutunya sejak Perang Dunia II.
"Kami hidup di satu dunia transisi di mana pergantian dinamika kekuasaan terjadi," kata Morrison menjelang kunjungannya ke markas militer Blackrock di Fiji pada Sabtu.