REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Ibu kota Ekuador dihantam gelombang unjuk rasa selama 10 hari akibat dari diakhirinya subsidi untuk bahan bakar. Atas kondisi yang terus memburuk, Presiden Ekuador Lenin Moreno menerapkan jam malam di Quito.
"Kami akan memulihkan ketertiban di seluruh Ekuador. Kami mulai dengan jam malam di Quito," kata Moreno.
Baca Juga
Pemberlakuan jam malam ini akan didukung oleh militer Ekuador. Masyarakat tidak boleh berkeliaran sejak pukul 15.00 waktu setempat.
Pengumuman jam malam ini terlihat tergesa-gesa karena dilakukan 30 menit sebelum waktu yang ditetapkan. Kondisi ini membuat pengunjuk rasa yang berada di jalan kesulitan kembali dengan waktu yang sangat terbatas.