REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Presiden China Xi Jinping tiba Nepal untuk melakukan kunjungan kenegaraan, Sabtu (13/10). Xi menjadi kepala negara China pertama yang mengunjungi negara itu setelah 23 tahun.
Laporan Xinhua menyatakan, setibanya di bandara, Xi menyampaikan salam dan harapan kepada orang-orang Nepal. Menurutnya, kedua negara dihubungkan oleh gunung dan sungai dan dapat menikmati persahabatan yang abadi.
Sejak pembentukan hubungan diplomatik kedua negara 64 tahun yang lalu, China dan Nepal telah mematuhi Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai. Xi menyatakan, kedua negara ini terus mencoba menjalin persahabatan dan memberikan contoh rasa saling menghormati dan kesetaraan antara negara dengan berbagai ukuran dan sistem.
Xi berharap bisa mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Nepal dalam memperkuat persahabatan dan kerja sama. Dia pun ingin meningkatkan hubungan, meningkatkan konektivitas, dan memberikan lebih banyak manfaat kepada kedua orang melalui kunjungannya.
Presiden Nepal Bidya Devi Bhandari mengadakan upacara penyambutan di bandara, dengan putrinya Usha Kiran Bhandari memberikan bunga kepada Xi. Wakil Presiden Nepal Nanda Bahadur Pun, Perdana Menteri K.P. Sharma Oli, Ketua Majelis Nasional Ganesh Prasad Timilsina dan anggota kabinet juga menghadiri upacara tersebut.
Upacara tersebut menampilkan hormat senjata dan penampilan lagu, serta tarian tradisional Nepal. Laki-laki dan perempuan Nepal bersorak dalam bahasa China mengatakan "Halo, Kakek Xi! Sangat senang bertemu denganmu! Kami mencintaimu."
Ketika iring-iringan Xi berangkat dari bandara ke daerah kota, potret Xi dan Bhandari, serta spanduk selamat datang ditata pada kedua sisi jalan. Puluhan ribu warga Nepal mengibarkan bendera nasional kedua negara dan memukul genderang untuk menyambut iring-iringan Xi.
Xi terbang ke Kathmandu setelah mengadakan pertemuan informal dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di Chennai, ibu kota negara bagian Tamil Nadu, di India. Mereka menghabiskan waktu di wilayah tersebut sambil berbincang seputar mekanisme mengatasi defisit perdagangan India ke China yang mencapai 53 miliar dolar AS.
Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale mengatakan defisit tersebut menjadi perhatian kedua negara. China pun bersedia untuk mengatasinya. Xi menyambut investasi India di bidang farmasi dan tekstil.