Ahad 13 Oct 2019 13:42 WIB

Saat Ustaz Abdul Somad Paparkan Kajian Ilmiah

Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya bisa memberikan kajian ilmiah di UII.

Rep: M Subarkah/ Red: Elba Damhuri
Ustaz Abdul Somad di masjid ulil albab kampus UII Yogyakarta, Sabtu (12/10)
Foto: dok. ist
Ustaz Abdul Somad di masjid ulil albab kampus UII Yogyakarta, Sabtu (12/10)

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah terjadi kontroversi dan penolakan berceramah di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM), Ustaz Abdul Somad (UAS) akhirnya bisa memberikan kajian di Aula Masjid Kampus Terpadu Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada Sabtu (12/10). UAS memberikan ceramah selama dua jam lebih dari pukul 13.00-15.000 WIB.

"Sekitar 7.000 orang hadir dalam acara tersebut. Sedangkan, ketika ditayangkan secara streaming, tayangan itu disaksikan sekitar 15 ribu viewer. Luar biasa, alhamdulillah," kata Rektor UII Fathul Wahid, Sabtu (12/10).

Fatkhul menjelaskan, acara kajian UAS berlangsung aman dan lancar. UAS datang langsung ke UII setelah tiba dari Bandara Yogyakarta sekitar pukul 10.00 WIB.

"Dari Bandara Yogyakarta beliau langsung ke UII. Setelah singgah sejenak untuk istirahat makan siang, seusai itu langsung ke Masjid Ulil Albab di kompleks kampus terpadu UII di kawasan Kaliurang," katanya.

Menurut Fatkhul, UAS menjelaskan integrasi ilmu pengetahuan dengan ajaran agama Islam secara menarik. Selain kajiannya serius, UAS juga bisa menyegarkan suasana dengan menyelipkan sedikit humor.

"Format yang kami susun kepada UAS adalah bukan ceramah, melainkan seminar. Jadi, UAS membawakan kajiannya dengan membawakan Power Point dan makalah yang telah disiapkannya. Di sini UAS terbukti hebat, mampu menjelaskan hal yang rumit dan berat menjadi ringan dan mudah dipahami.”

Menjawab pertanyaan setelah berkunjung dan memberikan kajian di UII, Fatkhul mengatakan, UAS tidak ada acara lagi sampai sore hari di Yogyakarta. Sabtu malam, dia memberikan tausiyah di acara Muslim United yang digelar di Kota Yogyakarta.

UAS selama dua jam memberikan kajian kepada para jamaah selama dua jam. Dia menyinggung bahwa antara Islam dan ilmu pengetahuan tak bisa dipisahkan satu sama lain.

"Siapa bilang ceramah saya tidak ilmiah? Saya tidak bisa karena bukan pada tempatnya. Undang saya ke universitas maka saya akan bicara secara ilmiah," kata UAS.

UAS menyebut, dalam Islam, validitas keilmuan itu utama dan sangat penting. Dia menegaskan, ini sudah dipraktikkan dalam seluruh masa perjalanan agama Islam.

"Ini misalnya dalam penyusunan hadis yang harus valid sampai ke nabi. Ini dipraktikkan, misalnya, dipraktikkan oleh KH Hasyim Azhari yang setiap Ramadhan dahulu selalu memberikan kajian tentang hadis. Di sini semua jelas validasi dan rangkaian sanadnya.’’

Pada acara tersebut, Ustaz Somad mengaku belajar untuk rendah hati. Dia bahkan datang ke acara tersebut dilandasi untuk belajar bersama, bukan mengisi seminar.

"Pada masa depan melalui integrasi ilmu agama dan ilmu pengetahuan di UII akan lahir sosok penerus al-Khawarizmi, Ibnu Rush, Abnu Khaldun, para ahli hadis, dan ulama. Nanti akan lahir orang alim dan arif," kata dia menegaskan.

UAS mengatakan, demokrasi tidak menghalangi kaum Muslimin menjalankan syariah dan nilai ajaran Islam. Nilai Islam bisa diimplementasikan melalui berbagai undang-undang dan aturan hukum, seperti peraturan gubernur, peraturan bupati, peraturan desa, dan lainnya. Contohnya sudah dilakukan di Inggris, di mana nilai syariah Islam dalam ekonomi bisa dijalankan.

"Di sini umat Islam harus menjalankan seluruh nilai agamanya melalui jalur yang konstitusional. Ingat juga, kejayaan Islam akan datang kembali dengan kemajuan ilmu pengetahuan," kata UAS yang kemudian menutup kajiannya dengan acara tanya jawab.

(ed: a syalaby ichsan)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement