REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Aparat Kepolisian Resor Jayawijaya, Provinsi Papua memastikan tetap mengejar pelaku penikaman di distrik Wouma. Penikaman ini menyebabkan seorang pria meninggal dunia sesaat setelah dirawat di RSUD Wamena Sabtu (12/10) malam.
Kapolres Jayawijaya Ajun Komisaris Besar Polisi Tonny Ananda Swadaya mengatakan pasca-kerusuhan 23 September pihaknya melakukan pengamanan maksimal. "Namun masih kecolongan dengan aksi ini. Tetapi yang pasti kita akan melakukan pengejaran terhadap pelaku," katanya saat di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Ahad (13/10).
Penikaman maut itu terjadi di sekitar daerah Wouma yang oleh kepolisian sudah dicap sebagai daerah merah dengan aksi kejahatan. Pascakerusuhan 23 September, sejumlah orang dibakar hingga meninggal di sekitaran Wouma.
"Sementara warga yang berdagang di Pasar Wouma belum kembali karena tempat usahanya dibakar. Kita belum mengetahui motif dibalik penikaman, tetapi kami berupaya ungkap kasus ini," katanya.
Tonny mengajak keluarga korban tidak terpancing serta melakukan perbuatan melawan hukum. "Karena kasus ini adalah murni kriminal, sehingga akan ditangani kepolisian untuk mengusut kasus ini hingga tuntas," katanya.
Pascapenikaman, warga yang sudah berhenti berjaga-jaga di lingkungan masing-masing, kembali melindungi diri lagi dengan berjaga-jaga dan membekali diri dengan senjata tajam.