REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraeni menilai, rencana masuknya partai di luar pendukung Jokowi-Ma'ruf ke dalam pemerintahan ibarat dua sisi mata uang.
Di satu sisi, gabungnya Gerindra menguntungkan Jokowi-Ma'ruf karena akan memperkuat pemerintahan. "Sehingga hal itu penting agar Jokowi bisa menjalankan visi misi program pemerintahannya selama lima tahun mendatang," ujar Titi kepada Republika.co.id, Ahad (13/10).
Konsep itu, menurutnya telah sesuai dengan tujuan sistem presidensial. Namun di sisi lain, hal tersebut juga bisa berdampak negatif karena berkurangnya pengawasan dari oposisi. "Oleh karena itu publik juga perlu melakukan peran pengawasan terhadap pemerintahan mendatang," katanya.
Selain itu, pertemuan-pertemuan elite politik yang terjadi belakangan ini juga memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat bahwa dalam memberikan dukungan partai atau kandidat tertentu tidak perlu berlebihan.
Maka tidak heran jika manuver yang diperlihatkan para elite politik saat ini memunculkan sikap apatis di tengah masyarakat.
"Agar tidak apatis, maka publik harus tetap menjaga nalar mereka. Karena kita tidak pernah tahu setelah itu ada agenda politik yang tidak terduga," tuturnya.